Kasus COVID-19 Global Tembus 20 Juta, WHO Ungkap Masih Ada Harapan
Dunia

Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tidak ada kata terlambat dalam melawan pandemi dan mendesak banyak negara untuk menekan angka infeksi sehingga kehidupan sosial dapat kembali berjalan.

WowKeren - Jumlah kasus virus corona (COVID-19) global terus meningkat dan kini telah menembus angka 20 juta kasus. Melansir situs worldometers pada Selasa (11/8), kasus positif COVID-19 mencapai 20.259.579 kasus dengan 739.212 korban jiwa.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa ada tunas harapan dalam perang melawan pandemi corona ini. Menurut Tedros, tidak ada kata terlambat dalam melawan pandemi dan mendesak banyak negara untuk menekan angka infeksi sehingga kehidupan sosial dapat kembali berjalan.

"Saya tahu banyak dari Anda yang berduka dan ini adalah saat yang sulit bagi dunia," tutur Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, dilansir CNBC pada Selasa (11/8). "Tapi saya ingin menegaskan bahwa ada tunas hijau harapan, dan tidak peduli di mana negara, wilayah atau kota berada, tidak ada kata terlambat untuk membalikkan wabah COVID-19."

Lebih lanjut, Tedros mengingatkan bahwa sejumlah negara di Asia Tenggara, Selandia Baru, Rwanda, dan pulau-pulau di Karibia dan wilayah Pasifik sudah mampu menekan virus sejak dini. Selain itu, Prancis, Jerman, Korea Selatan, Italia, dan Inggris juga mengalami wabah virus corona yang besar namun mereka mampu menekannya.


Tedros mengaitkan penurunan tingkat kasus baru di negara-negara tersebut dengan tindakan "kuat dan tepat" dari para pemimpinnya. WHO sendiri menganjurkan agar masyarakat memakai masker untuk mengantisipasi penularan virus, rajin mencuci tangan, serta menghindari tempat keramaian.

"Di Prancis, Presiden Emmanuel Macron menerapkan wajib masker di ruang terbuka Paris yang sibuk sebagai tanggapan atas peningkatan kasus," terang Tedros. "Berinvestasi pada dasar-dasar kesehatan masyarakat, dan kita dapat menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian."

Tak hanya itu, Tedros juga memuji Perdana Menteri Inggris Boris Johnson karena memerintah penerapan lockdown di bagian-bagian Inggris Utara. Perintah tersebut dikeluarkan usai terjadi lonjakan kasus infeksi COVID-19 bulan lalu.

"Selama beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menempatkan wilayah utara Inggris di bawah aturan lockdown," lanjut Tedros. "Dan meminta masyarakat tinggal di rumah saat kelompok kasus infeksi diidentifikasi."

Lebih lanjut, Tedros menambahkan bahwa virus corona di negara dengan tingkat penularan tinggi dapat dikendalikan melalui penerapan semua aturan. Rantai penularan telah diputuskan oleh kombinasi dari identifikasi kasus yang cepat, pelacakan kontak yang komprehensif, perawatan klinis yang memadai untuk pasien, jarak fisik, pemakaian masker, dan pembersihan tangan secara teratur.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru