Belajar Jarak Jauh Masih Terkendala, Nadiem Minta Unit Pendidikan Biasa Buka Tutup Sekolah
Instagram/kemdikbud.ri
Nasional

Pemerintah telah mengizinkan sekolah yang ada di wilayah zona hijau dan kuning untuk melangsungkan pembelajaran secara tatap muka dengan persetujuan sejumlah pihak.

WowKeren - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta kepada unit pendidikan untuk terbiasa dengan sistem buka tutup sekolah selama masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Hal itu bertujuan agar siswa bisa melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara optimal.

"Pada masa adaptasi kebiasaan baru, kita sebagai sistem pendidikan harus bisa belajar untuk buka tutup sekolah," kata Nadiem dilansir Antara, Rabu (12/8). "Kalau tidak, kita tidak memberikan kesempatan pada anak untuk belajar karena tidak seluruhnya melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) secara optimal."

Bukan hanya di Indonesia, penyesuaian dalam pembukaan sekolah juga dilakukan di sejumlah negara. Sekolah hanya dibuka jika kondisi di wilayah tersebut memang memungkinkan.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengizinkan sekolah yang ada di wilayah zona hijau dan kuning untuk melangsungkan pembelajaran secara tatap muka. Pembukaan itu tentu saja harus dilakukan dengan persetujuan pemerintah daerah, kepala sekolah, komite sekolah, dan orang tua peserta didik.


Jika ternyata usai sekolah dibuka ternyata ada guru yang ataupun siswa yang terjangkit COVID-19 maka sekolah harus kembali dilakukan secara jarak jauh. Begitu pula jika wilayah tersebut berubah statusnya menjadi zona oranye maka sekolah harus ditutup.

Sementara itu, sebanyak 88 persen dari wilayah yang masuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) berada di zona kuning dan hijau. Daerah 3T ini pada umumnya mengalami kesulitan PJJ lantaran minimnya akses internet.

Saat sekolah dibuka, protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan. "Sekolah harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jarak antar peserta didik 1,5 meter, tidak ada aktivitas kantin, tempat bermain, maupun aktivitas olahraga," ujarnya.

Sebelumnya, Nadiem dikritik terkait kebijakannya untuk membuka sekolah di zona hijau dan kuning. Pasalnya, baru 5 hari dibuka, sudah muncul berbagai klaster corona.

Berdasarkan data Laporcovid16, sudah ada 6 sekolah yang menjadi klaster corona. Laporcovid19 merupakan lembaga independen yang mengeluarkan data-data terkait pandemi corona di Indonesia.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait