Heboh #keadilanuntukHendri, Jenazah Kepala Terbungkus Plastik yang Meninggal Usai Dijemput Polisi
SerbaSerbi

Sebuah utas yang menceritakan kronologi tewasnya warga bernama Hendri Alfred Bakarie usai dibawa polisi untuk diperiksa beserta tagar #keadilanuntukHendri sempat viral di Twitter.

WowKeren - Sebuah tagar #keadilanuntukHendri sempat viral di media sosial Twitter. Tagar tersebut awalnya berisikan utas kronologi tewasnya warga bernama Hendri Alfred Bakarie usai dibawa polisi untuk diperiksa.

Utas atau thread yang merupakan curhatan tersebut diunggah oleh akun @apasihkopat yang mengaku sebagai keponakan Hendri. Dalam cuitannya, dia menjelaskan kronologi Hendri dijemput polisi hingga akhirnya tewas.

"Jadi opat mau ceritain kembali kronologinya yang udah diceritaiin tante saya di facebok. Awal mulanya itu pada tanggal 6/8/2020, sekitar jam 3 sore gitu. Oom saya dijemput polisi saat sedang ada di kelong. Keluarga pada binggung siapa petugas" itu apalagi gada surat penahanan. Kemudian malamnya keluarga gatau keberedaan oom saya. Terus pada tanggal 7/8/2020 sekitar jam 5 sore sampai jam 1 pagi gitu dilakukan penggeldahan di rumah paman saya untuk mencari barang bukti dan ga ditemukan apa". Kemudian oom saya dibawa lagi sama petugas kepolisian," cuit Alfajar Madani pada akun Twitternya.

Dalam cuitannya tersebut, ia menuliskan jika polisi yang membawa pamannya mengaku dari Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Alfajar Madani menyebut pamannya dalam kondisi baik-baik saja saat dijemput aparat.

Namun, keesokan harinya seorang polisi datang ke rumah istri dari pamannya dan mengatakan jika yang bersangkutan sudah bisa ditemui. Saat di Polresta Barelang, tante bersama kakek Alfajar harus menelan pil pahit karena pria yang ditangkap tersebut telah meninggal dunia.

Alfajar Madani menyebut pihak keluarga diberi surat kematian pamannya. Dalam surat itu, tertulis pamannya meninggal pada pukul 07.13 WIB, 8 Agustus 2020.


Setelah menerima informasi dan surat kematian pamannya, pihak keluarga disebutnya berangkat ke RS Budi Kemuliaan. Alfajar Madani mengatakan kepala pamannya dibungkus plastik dan ada memar di tubuh jenazah.

Melihat keadaan jenazah yang tak biasa tersebut, pihak keluarga pun merasa heran. Adik kandung Hendri, Mega Selviana Bakari, mengatakan istri Hendri tak mendapat jawaban pasti soal muka suaminya yang dibungkus plastik itu.

"Diantar ke RS. Kagetlah istri dan paman abang saya, kaget kenapa muka di-wrapping," ujar Mega. "Dari pihak RS bilang tidak tahu terkait wrapping di wajah. Polisi juga mengungkap kami tidak tahu wrapping di muka. Jadi memang bahasanya simpang siur. Sampai saat ini juga kami belum tahu karena sedang dilakukan autopsi."

Karena hal ini, pihak keluarga akan membuat laporan ke Propam. Mereka menduga apabila Hendri tewas akibat penganiayaan. Mega bahkan menyebut ada lebam di wajah Hendri dan ada luka di pelipis mata.

"Penganiayaan, pasti ada. Kalau menurut kami begitu. Karena saat jam 9 malam dilihat, wajahnya itu sudah lebam, sudah memar-memar. Lalu kejanggalan kami juga, banyak luka memar di badan korban," katanya. "Lalu di pelipis mata itu memang ada luka-luka. Terus di bagian pipi ada putih-putih, mungkin disuntikkan sesuatu untuk menghilangkan jejak. Kami besok atau lusa akan menempuh jalur hukum. Kami akan lapor ke Propam."

Sementara itu, pihak Polri telah mempersilahkan apabila keluarga melapor ke Bidang Propam Polda Kepri jika menilai ada pelanggaran yang terjadi. "Hal tersebut belum bisa dikonfirmasi. Kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya yang bersangkutan. Jika keluarga merasa ada kejanggalan atau bukti terkait hal tersebut, dapat melapor ke Bid Propam Polda Kepri," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru