Presiden Lebanon Michael Aoun Sebut Kerugian Akibat Ledakan Beirut Sentuh Angka 221 Triliun
Getty Images
Dunia

Taksiran kerugian akibat ledakan di Pelabuhan Beirut tersebut diungkapkan Aoun saat dalam perbincangan via telepon dengan Raja Spanyol Felipe, pada Rabu (12/8) waktu setempat.

WowKeren - Presiden Lebanon, Michel Aoun, menyebut total nilai kerugian akibat ledakan di Pelabuhan Beirut mencapai USD 15 miliar atau setara dengan Rp221 triliun. Nilai taksiran kerugian tersebut diungkapkan Aoun saat dalam perbincangan via telepon dengan Raja Spanyol Felipe, pada Rabu (12/8) waktu setempat.

"Perkiraan awal kerugian setelah ledakan di pelabuhan mencapai USD 15 miliar," kata Presiden Michael Aoun, sebagaimana dilansir dari CNN pada Kamis (13/8).

Diberitakan sebelumnya, insiden ledakan timbunan material ribuan ton amonium nitrat yang tersimpan selama lebih dari enam tahun di Pelabuhan Beirut. Bahan tersebut seharusnya dikirim ke Mozambik dari Georgia. Namun kapal tidak diizinkan meninggalkan Beirut karena belum membayar biaya pelabuhan.

Ledakan tersebut menewaskan 200 orang dengan ribuan warga yang terluka, menghancurkan area hingga radius 5 kilometer. Disebutkan pula sebanyak 300 ribu penduduk Libanon kehilangan tempat tinggal layak akibat hancur atau rusak berat terdampak ledakan.


Dua ledakan besar yang mengguncang Beirut terjadi di tengah krisis ekonomi dan pandemi COVID-19 yang menghimpit Lebanon. Warga Lebanon turun ke jalan-jalan untuk berunjuk rasa memprotes pemerintah, meskipun Perdana Menteri Hassan Diab dan pemerintahannya telah mengundurkan diri.

Diketahui, Perdana Menteri Hassan Diab resmi mengumumkan pengunduran diri di tengah krisis yang terjadi di Lebanon. Hassan Diab menyampaikan secara langsung pengunduran dirinya dan pemerintahannya. Pengunduran diri Diab disampaikan pada Senin (10/8) malam waktu setempat, atau kurang dari seminggu setelah ledakan di Beirut terjadi.

"Hari ini kami mengindahkan orang-orang dan tuntutan mereka untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas bencana," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi. "Inilah mengapa hari ini saya mengumumkan pengunduran diri pemerintahan."

Selain Hassan Diab, sejumlah anggota kabinet, parlemen, dan beberapa Menteri juga turut undur diri dari jabatan masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab mereka karena telah mengecewakan rakyat Lebanon.

Di sisi lain, hingga kini tim penyelamat masih membersihkan puing-puing bekas ledakan untuk menemukan siapa pun yang masih hidup setelah ledakan tersebut. Rumah sakit di ibu kota Lebanon dipenuhi dengan para korban yang terluka. Rumah sakit di sana mulai merawat banyak korban, bahkan sampai harus dirawat di lorong. Beberapa korban juga ada yang dirujuk rumah sakit lain di luar Beirut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru