Satgas COVID-19 Buka-Bukaan Soal Klaster Corona Di Sekolah
Getty Images
Nasional

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 buka-bukaan soal kabar munculnya klaster penyebaran virus corona yang terjadi di lingkungan sekolah. Begini penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Rencana pembukaan sekolah tatap muka di sejumlah wilayah Indonesia terus mendapatkan sorotan. Apalagi, muncul berita yang melaporkan beberapa sekolah menjadi klaster penyebaran virus corona begitu dibuka kembali untuk kegiatan belajar mengajar.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Prof. Wiku lantas menjelaskan mengenai munculnya klaster corona di lingkungan sekolah. Menurutnya, sejauh ini pemerintah hanya membuka sekolah yang berada di zona hijau dan kuning saja.

Wiku juga menjelaskan jika setiap sekolah tatap muka yang dibuka lagi tentunya telah sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan COVID-19. Selain itu, pembukaan sekolah tatap muka dilakukan secara bertahap, tepatnya ada tiga tahapan utama.

“Namun proses pembukaan sekolah dengan tatap muka yang sebelumnya dengan daring itu harus dilakukan bertahap,” kata Wiku dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/8). Proses itu disebut pertama prakondisi, kedua adalah timing yang tepat, ketiga adalah prioritas menentukan yang mana yang sudah dan mana yang belum.”

Meski menegaskan pembukaan sekolah sudah sesuai prosedur, Wiku tidak membantah terkait munculnya klaster sekolah. Ia justru menyatakan klaster sekolah itu muncul berkat kemampuan pemerintah yang tak kenal lelah melakukan pelacakan hingga ke pasar, permukiman, hingga perkantoran.


Mengenai potensi sekolah menjadi klaster jika dibuka, Wiku menegaskan pemerintah telah menyiapkan antisipasi. Diantaranya adalah dengan melakukan evaluasi antara pemerintah daerah dan pusat. Pasalnya, klaster sekolah yang muncul menjadi tanda jika simulasi yang telah dilakukan gagal.

”Apabila terjadi klaster atau kasus baru di dalam,” jelas Wiku. “Tentunya itu terkait proses pembukaan yang mungkin belum sempurna dalam melakukan simulasinya karena perlu persetujuan orang tua murid.”

”Diperlukan persiapan dari sekolah itu sendiri,” sambungnya. “Dipastikan bahwa transportasi menuju ke sekolah sudah ada fasilitas yang memadai sehingga terjaga jarak yang baik, potensi penularan yang kecil.”

Wiku juga mengingatkan masyarakat, khususnya yang memiliki anak untuk terus menjaga diri dalam segala aktivitas maupun komunitas di lingkungannya. Hal ini demi mencegah sang anak membawa virus corona dari luar ke sekolah.

”Begitu juga komunitasnya juga harus dijaga dengan baik agar tak ada penyakit yang dibawa dari rumah ke sekolah,” saran Wiku. “Tak ada COVID-19 yang dibawa dalam menuju ke sekolah dan tak ada penyakit tersebar di fasilitas sekolah.”

”Apabila peningkatan kasusnya sudah tinggi dan tidak terkendali maka kita perlu melakukan pengereman atau pengurangan aktivitas tersebut,” lanjutnya. “Bahkan penghentian dari aktivitas sosial ekonomi tersebut.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru