Terungkap, Ini Alasan Petugas BPBD Makamkan Jenazah Pasien COVID-19 Pakai Tangan
Getty Images
Nasional

Petugas BPBD Jember mengungkapkan alasan mengapa mereka memakamkan warga diduga terinfeksi COVID-19 dengan menggunakan tangannya. Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Karangtemplek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember.

WowKeren - Petugas BPBD Jember memakamkan warga diduga terinfeksi COVID-19 dengan menggunakan tangannya. Peristiwa yang terjadi di Dusun Karangtemplek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember, ini sempat menjadi sorotan.

"Iya, petugas pemakaman menguburkan dengan tangan kosong," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo saat dikonfirmasi, Jumat (14/8). Diketahui, alasan para petugas itu melakukan tindakan "nekat" tersebut karena warga enggan meminjamkan mereka cangkul dan sekop.

Menurut Heru, kekhawatiran warga dengan tidak meminjamkan cangkul dan sekop merupakan hal wajar. Karena isu yang berkaitan dengan COVID-19 merupakan hal sensitif di masyarakat.

"Mungkin warga takut meminjami. Jember memang unik, macam-macam proses pemakaman ini," paparnya. "Tapi kita berusaha agar pihak keluarga tetap tabah dan proses pemakaman dapat berjalan dengan baik. Karena sensitif sekali soal pemakaman menggunakan protokol COVID-19 ini."


Ketika ditanya terkait kemungkinan pasien benar terkonfirmasi positif, pihak BPBD pun tak menjawab rinci. "Bukan kapasitas kami menjelaskan, itu rumah sakit. Kita hanya menjalankan tugas," tambahnya.

Sementara itu, seorang petugas yang turut menguburkan makam tersebut dengan tangan menceritakan jika tim memang tidak membawa cangkul dan sekop. Sebab peralatan tersebut dibawa tim lain yang pada saat bersamaan juga memakamkam jenazah dengan protokol COVID-19.

"Kan dibagi dalam dua tim. Kami di Kecamatan Ambulu, dan tim lain di Kecamatan Semboro. Alat cangkul dan sekop dibawa tim lain," ungkapnya. "Nah biasanya kita oleh warga dipinjami, Ini tidak. Mungkin warga takut virus Coronanya nempel di cangkulnya."

Padahal, cangkul dan sekop selalu disterilkan usai dipakai. Namun rupanya warga masih was-was.

"Sebenarnya aman. Tapi ya karena tidak dipinjami dan dibilang tidak ada, ya sudah kita pakai tangan biasa," jelasnya. "Kita eker-eker (Garuk) tanahnya untuk menutup makam. Padahal sebelumnya yang menggali makam warga sendiri."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait