Bantu Uji Klinis Vaksin Corona, Anggota IDI Ikut Jadi Relawan
AP Images/Ted S. Warren
Nasional

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Barat ikut serta berpartisipasi aktif dalam membantu uji klinis vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac dengan menjadi relawan di lima tempat uji klinis.

WowKeren - Uji coba klinis tahap tiga kandidat vaksin asal Tiongkok, Sinovac, telah dimulai sejak Selasa (11/8). Sejumlah relawan pun turut ikut serta dalam uji klinisi tersebut.

Salah satu relawan yang turut aktif dalam uji klinis itu adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Barat. Beberapa anggota IDI ini bersama relawan lainnya telah mendapatkan suntikan vaksin di lima tempat uji klinis.

Ketua IDI Jabar Eka Mulyana mengatakan, ajakan menjadi relawan sudah dilakukan sejak bulan Juli 2020 lalu. Adapun tujuannya mengajak dokter-dokter menjadi relawan agar proses pencapaian dan uji klinis vaksin dapat berjalan cepat.

"Motivasi kami sebetulnya ingin membantu dalam peranan yang tidak besar untuk ikut berperan aktif penanggulangan pandemi ini," kata Eka dilansir detikcom, Sabtu (15/8). "Salah satunya sebagai relawan uji vaksin. Dari 1.620 relawan yang diuji di Bandung ini untuk kepentingan 200 jutaan penduduk di Indonesia."

Eka yang biasa turun langsung dalam penanganan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Subang juga ikut mendaftar sebagai relawan. Ia mengaku setelah penyuntikkan vaksin yang dilaluinya di Puskesmas Ciumbuleuit, dirinya bersama relawan lain tidak mengalami efek samping.


"Alhamdulillah saya pribadi mengikuti tidak terjadi efek samping. Kalau saya kebetulan di Puskesmas Ciumbuleuit hari ini visit ke-1 suntik vaksin," ujarnya. "Sama sekali tidak ada kekhawatiran untuk itu (suntik vaksin) karena kita dapat beraktifitas seperti biasa."

Adapun mengenai jaminan kesehatan, Eka menilai hal tersebut untuk berjaga-jaga jika ada hal-hal yang mungkin terjadi. "Contohnya saja terjadi kemungkinan reaksi tapi sejauh ini baik tenaga medis tidak terjadi," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menceritakan untuk menjadi relawan uji klinis harus melewati pemeriksaan yang sangat ketat secara administrasi dan kesehatan. Relawan yang ikut serta harus melalui proses screening awal dengan pemeriksaan fisik dan rapid test atau swab test.

Hingga saat ini, pihaknya masih mengajak dokter-dokter lain baik yang membuka praktek sendiri atau berada di rumah sakit untuk mendaftarkan diri sebagai relawan uji klinis vaksin Sinovac. "Yang ikut relawan kurang lebih ada 10 dokter baik pengurus dan dokter praktek atau RS. Mudah-mudahan saja kita bisa bantu partisipasi target," pungkasnya.

Sementara itu, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Eddy Fadlyana, yang turut menangani uji klinis vaksin Sinovac asal Tiongkok, mengungkapkan jika 21 relawan belum menunjukkan reaksi apapun. "Sampai sekarang tidak ada yang mengeluh," ungkapnya.

Usai penyuntikan kemarin, tim peneliti mengaku menyediakan waktu sekitar 30 menit untuk menilai reaksi lokal di tempat suntikan. Selama selang waktu itu pula peneliti memeriksa reaksi sistemik relawan terhadap injeksi vaksin, dalam hal ini ditunjukkan lewat dinamika suhu badan seperti demam. Dan ternyata, ke-21 relawan ini mengalami reaksi ringan seperti nyeri di tempat suntikan. Hanya saja rasa nyeri itu perlahan-lahan hilang.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait