Kasus Corona Kembali Naik, Dokter di Korea Selatan Lakukan Aksi Protes
Getty Images
Dunia

Sekitar seperempat klinik kesehatan di Korea Selatan, tutup pada Jumat (14/8) kemarin, sebagai bentuk aksi mogok kerja selama satu hari. Aksi mogok kerja tersebut terjadi saat Korsel melaporkan ada 103 kasus baru virus corona.

WowKeren - Sejumlah negara telah menghadapi ancaman gelombang kedua hingga ketiga virus corona (COVID-19). Salah satu negara yang mengahadapi hal ini adalah Korea Selatan.

Sempat mendapat pujian karena bisa menyelesaikan persoalan COVID-19 di gelombang pertama, kini kasus baru kembali meningkat di Negeri Ginseng tersebut. Kenaikan kasus ini lantas membuat pemerintah setempat berencana melatih dokter-dokter baru untuk maju ke barisan garda depan menangani wabah mematikan ini.

Namun, pada Jumat (14/8) kemarin, sekitar seperempat klinik kesehatan di Korea Selatan tutup sebagai bentuk aksi mogok kerja selama satu hari. Aksi ini merupakan bentuk protes atas rencana pemerintah Negeri Ginseng tersebut.

Dilansir AsiaOne, Pemerintah Korea Selatan rencananya akan meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran sampai lebih dari 4 ribu orang dalam tempo 10 tahun ke depan. Hal itu ditujukan agar Negeri Ginseng itu bisa lebih siap dalam menghadapi krisis kesehatan masyarakat, contoh pandemik virus corona.


Akan tetapi, Asosiasi Tenaga Medis Korea (KMA) mengatakan Korea Selatan sudah punya lebih dari cukup tenaga dokter. KMA adalah lembaga yang juga mengkoordinir aksi mogok kerja pada Jumat tersebut. Ratusan dokter dan koas melakukan protes di luar gedung parlemen pada Jumat (14/8).

Di Korea Selatan, setidaknya ada 8.365 tenaga dokter dari total 33.836 fasilitas medis, termasuk klinik swasta. Para dokter yang protes tersebut mengancam akan melakukan aksi turun ke jalan lagi dengan jumlah orang yang memprotes lebih banyak. “Dalam 10 tahun terakhir, jumlah dokter per seribu orang naik 3,1 persen per tahun atau enam kali lebih besar dari rata-rata negara anggota OECD,” demikian pernyataan KMA.

Aksi mogok kerja para dokter tersebut terjadi saat Korea Selatan melaporkan ada 103 kasus baru virus corona. Dari jumlah tersebut, 85 kasus adalah kasus penularan antar warga lokal. Jumlah itu penularan tertinggi secara lokal sejak 31 Maret 2020.

Hingga kini, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan mengatakan dengan adanya kasus-kasus baru virus corona ini, maka total ada 14.873 infeksi virus corona di Korea Selatan. Dengan total kematian sebanyak 305 kasus.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait