Imbas UEA Damai dengan Israel, Presiden Turki Ancam Akhiri Hubungan Diplomatik
Getty Images
Dunia

Dalam pernyataan resminya, Presiden Erdogan mengklaim bahwa ia memberikan perintah kepada Menteri Luar Negeri Turki untuk mengakhiri hubungan diplomatik negaranya dengan Abu Dhabi.

WowKeren - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengaku berencana menghentikan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) usai negara tersebut sepakat berdamai dengan Israel.

Dalam pernyataan resminya, Presiden Erdogan mengklaim bahwa ia memberikan perintah kepada Menteri Luar Negeri Turki untuk mengakhiri hubungan diplomatik negaranya dengan Abu Dhabi. "Saya memberi perintah kepada Menteri Luar Negeri. Saya mengatakan kami dapat menangguhkan hubungan diplomatik dengan pemerintah Abu Dhabi atau menarik duta besar kami," kata Erdogan, sebagaimana dilansir dari CNN pada Sabtu (15/8).

Bukan hanya itu, Erdoğan juga membuka wacana untuk memulangkan duta besar negaranya dari Uni Emirat Arab. "Kita mungkin mengambil langkah untuk mensuspens hubungan diplomatik dengan UEA atau menarik duta besar kita," ujar Erdogan.

Turki menjadi salah satu negara yang mengecam keputusan normalisasi antara Uni Emirat Arab dan Israel. Sebelum Turki, Palestina lebih dulu mengumumkan penarikan duta besarnya di UEA sebagai bentuk protes atas kesepakatan damai antara UEA dengan Israel.

Sebelumnya, dalam kesepakatan yang diumumkan pada Kamis (13/8), Israel berjanji menghentikan lebih jauh upaya aneksasi wilayah Palestina. Komitmen tersebut tertuang dalam perjanjian damai antara kedua negara yang ditengahi oleh Amerika Serikat.


Erdogan yang dikenal sebagai pendukung Palestina yang sering mengkritik kebijakan Israel di Tepi Barat. Erdogan sebelumnya juga mengkritik rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat.

"Sejarah tidak akan melupakan mereka yang mengkhianati rakyat Palestina dan perjuangan Palestina," kata Juru Bicara Erdogan, Ibrahim Kalin. "Turki akan terus mendukung rakyat Palestina."

Kementerian Luar Negeri Turki sebelumnya menyebut kesepakatan UEA-Israel sebagai pengkhianatan atas perjuangan Palestina. Hubungan antara UEA dan Turki sejak lama tegang dan semakin memburuk karena konflik di Libya di mana kedua negara mendukung pihak berlawanan.

Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut normalisasi UEA dan Israel didukung oleh Mesir dan dua negara teluk: Oman dan Bahrain.

"Saya berterima kasih Presiden Mesir al-Sisi, dan pemerintah Oman dan Bahrain, atas dukungan mereka kepada perjanjian damai bersejarah antara Israel dan Uni Emirat Arab, yang mengekspansi lingakran perdamaian dan akan baik untuk seluruh daerah," ujar PM Netanyahu via Twitter.

Normalisasi hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab dan Israel dipenuhi nuansa bisnis. Sektor-sektor yang akan dikembangkan beberapa di antaranya, yakni investasi, telekomunikasi, energi, dan keamanan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait