Kerja Sama dengan Sinovac Tiongkok, Erick Thohir Tegaskan Bio Farma Bukan 'Tukang Jahit'
Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertandang ke Tiongkok pada Kamis (20/8) untuk penandatanganan kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac.

WowKeren - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan jika kerja sama antara Bio Farma dengan perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac, adalah kerja sama yang saling menguntungkan.

Sebelumnya, Erick bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertandang ke Tiongkok pada Kamis (20/8). Maksud kunjungan ini adalah untuk penandatanganan kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac.

"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi industri kesehatan kita," kata Erick dalam jumpa pers virtual, Kamis (20/8). "Di mana Bio Farma bekerjasama dengan Sinovac adalah sebuah kerjasama yang win-win, menang-menang."

Ia menekankan jika Bio Farma tidak hanya bertindak sebagai pembeli. Namun, kerja sama ini merupakan sebuah kesepakatan yang meliputi pertukaran pengetahuan dan juga teknologi.


"Bahwa Bio Farma tidak tukang jahit," imbuh Erick. "Tetapi Bio Farma adalah sebuah kesepakatan dengan Sinovac ada yang namanya transfer knowledge, transfer teknologi. Ini yang tentu perlu digarisbawahi."

Indonesia rupanya tak hanya menjalin kerja sama dengan Sinovac, namun juga perusahaan farmasi Tiongkok lainnya seperti Sinopharm dan CanSino. Untuk kedua perusahaan ini, prinsip yang diterapkan juga sama bahwa Indonesia tidak hanya jadi sekadar pembeli.

Penguatan kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac ini ditandai dengan menandatangani dua dokumen. Yang pertama adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine. "Menyepakati komitmen ketersediaan bulk vaccine hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," kata Retno.

Lalu dokumen kedua adalah Memorandum of Understanding (MoU). "MoU komitmen kapasitas bulk vaccine setelah Maret 2021, di mana Sinovac akan memberikan prioritas pada Bio Farma untuk suplai bulk vaccine setelah Maret 2021 hingga akhir 2021," jelas Retno.

Sementara itu di dalam negeri, pengembangan vaksin Merah Putih akan terus dilakukan . Hal ini untuk memastikan Indonesia bisa mandiri vaksin secara nasional.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru