WHO Akui Kasus COVID-19 Sudah Mulai Melambat Kecuali di Asia Tenggara
Getty Images
Dunia

WHO menyatakan jika laju penularan virus sudah mulai melambat secara global, begitu pula dengan angka kematian. Namun kondisi ini tidak berlaku di Asia Tenggara.

WowKeren - Tak terasa pandemi COVID-19 telah menginfeksi dunia selama hampir 9 bulan. Belum adanya vaksin membuat penularan virus ini masih bisa terjadi, apalagi tanpa adanya penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jika laju penularan virus sudah mulai melambat secara global, begitu pula dengan angka kematian. Namun kondisi ini tidak berlaku di Asia Tenggara.

Penyebaran virus di wilayah Asia Tenggara masih tinggi. Begitu juga di wilayah Mediterania Timur. Hingga detik ini, dunia telah mencatat lebih dari 24 juta orang telah terinfeksi virus ini dengan angka kematian global melampaui 800.000 jiwa. Dalam pembaruan epidemiologi terbaru, WHO menyatakan jika Amerika tetap menjadi wilayah yang paling terdampak pandemi ini.

"Lebih dari 1,7 juta kasus COVID-19 baru dan 39.000 kematian baru dilaporkan ke WHO selama sepekan terakhir hingga 23 Agustus," kata WHO seperti dilansir dari Daily Sabah, Rabu (25/8). " Terjadi penurunan sebesar 4 persen dalam jumlah kasus dan (penurunan 12 persen) dalam jumlah kematian dibandingkan minggu sebelumnya."


Lalu wilayah regional yang paling terdampak kedua setelah Amerika adalah Asia Tenggara. Region ini melaporkan adanya lonjakan 28 persen kasus baru 15 persen angka kematian.

Sementara itu, India terus melaporkan sebagian besar kasus, dan virus juga menyebar dengan cepat di Nepal. Lalu Korea Selatan juga telah mengambil kebijakan untuk menutup sebagian besar sekolah di Seoul dan mengalihkan pembelajaran kembali ke metode daring.

Di wilayah Mediterania Timur, WHO mencatat jumlah kasus yang dilaporkan meningkat 4 persen. Sedangkan jumlah kematian yang dilaporkan secara konsisten menurun selama enam minggu terakhir. Sejumlah negara yang kembali melaporkan kasus tertinggi adalah Lebanon, Tunisia, dan Yordania.

"Di kawasan Eropa, jumlah kasus yang dilaporkan secara konsisten meningkat selama tiga minggu terakhir," ujar WHO. "Namun, hanya sedikit penurunan (1 persen) yang dilaporkan dalam seminggu terakhir, dan jumlah kematian terus menurun di seluruh wilayah."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait