Ingin Jabar Jadi Contoh Nasional, Ridwan Kamil Terapkan Cara Ini Cegah Korupsi
bappeda.jabarprov.go.id
Nasional

Belanja pemerintah yang dilakukan melalui penunjukan langsung rawan terjadi korupsi. Terlebih lagi jika masalah ini diserahkan pada pejabat yang kurang berintegritas

WowKeren - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berbagi strategi untuk menutup celah korupsi di jajaran pemerintahannya. Khususnya untuk sektor pengadaan barang dan jasa yang nilainya berada di bawah Rp 200 juta.

Menurutnya, belanja pemerintah yang dilakukan melalui penunjukan langsung rawan terjadi korupsi. Terlebih lagi jika masalah ini diserahkan pada pejabat yang kurang berintegritas.

"Kita bicara yang receh di bawah Rp 50 juta, (tapi) kalau se-Indonesia bisa Rp 50 triliun," kata dia di Jakarta, Rabu (26/8). "Barangnya kecil tapi kalau jumlah daerah di Indonesia ada sekitar 500 dan belanja tiap pemda minimal Rp 100 miliar itu secara total besar."

Untuk menekan risiko penyelewengan anggaran, ia memakai sistem pengadaan secara online. Untuk belanja di bawah Rp 200 juta, Jabar telah menggandeng platform marketplace.

"Sehingga kami dapat keuntungan pertama harga selalu paling baik, karena untuk daftar ke marketplace enggak bisa asal kasih angka, harus diverifikasi," ungkapnya. "Kalau sistem katakan ada markup dan sepertinya kurang jujur tidak bisa terdaftar, khususnya untuk proyek pemerintah."


Dengan menerapkan sistem ini, ia menilai akan berdampak positif pada anggaran negara karena bisa lebih dihemat. Selain itu, dengan berbelanja melalui marketplace juga akan membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah.

"Definisi hemat artinya uang kami bisa beli barang lebih banyak, bukan berarti dihemat ada sisa," tuturnya. "Keuntungan kedua belanja melalui marketplace kami fokus UMKM."

Sistem seperti ini, disebutnya baru diterapkan di Jabar. Sehingga ia berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali telah mengikuti jejak ini.

"Karena Jabar yang melakukan pertama di Indonesia yang paling lengkap dan siap," ujarnya. "Kemudian di-copy Pemprov bali dan akan jadi percontohan nasional."

Sistem ini juga rupanya telah diadopsi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui sistem tersebut, Kemendikbud memfasilitasi sekolah agar bisa belanja kebutuhan seperti buku dan alat tulis dengan harga yang terbaik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru