Kasus Corona Melonjak, Palestina Perpanjang Lockdown Di Jalur Gaza
AFP
Dunia

Palestina kembali memperpanjang kebijakan lockdown di jalur Gaza setelah kasus virus corona (COVID-19) disana mengalami lonjakan dalam waktu tiga hari. Ini situasinya.

WowKeren - Kebijakan lockdown kembali diperpanjang di Jalur Gaza. Keputusan ini dilakukan oleh Pemerintah Jalur Gaza, Palestina yang dipimpin oleh Hamas. Karantina wilayah dilakukan setelah terjadi lonjakan kasus virus corona (COVID-19).

Selain lockdown, penerapan jam malam juga akan dilakukan di Jalur Gaza. Aturan ini akan berlaku selama 72 jam atau tiga hari kedepan. Pemerintahan Hamas mengatakan kebijakan ini dilakukan demi menekan laju penularan COVID-19 dan menyelamatkan warga.

Pengawasan juga akan terus dilakukan secara ketat oleh Pemerintah Jalur Gaza. Diantaranya adalah dengan melakukan pelacakan serta pemeriksaan terhadap warga yang berpotensi tertular virus corona.

”Kami menyampaikan perpanjangan lockdown dan jam malam selama 72 jam,” kata Kepala Badan Keamanan Hamas, Tawfiq Abu Naim seperti dilansir Associated Press pada Kamis (27/8). “Dan akan memperketat pengawasan untuk menyelamatkan penduduk dan mengusut jejak virus, serta mengidentifikasi mereka yang tertular.”


Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Jalur Gaza, saat ini dilaporkan sudah ada kenaikan 22 kasus positif COVID-19. Adapun korban meninggal tercatat berjumlah tiga orang.

Situasi di Jalur Gaza sendiri juga masih memanas dan memburuk. Pasalnya, dua juta penduduk yang tinggal di Gaza sedang dalam kondisi sulit lantaran adanya blokade perbatasan yang dilakukan Israel dan Mesir.

Pemerintah Gaza juga menyatakan kemungkinan akan menutup rumah penduduk demi keamanan. Meski diterapkan lockdown ketat, namun apotek dan penjual makanan tetap diizinkan untuk buka.

“Kemungkinan kami harus menutup sejumlah kawasan atau mengunci para penduduk di rumah untuk melindungi mereka,” kata Naim. “Jika angka yang didapat lebih kecil, maka kemungkinan besar kami masih bisa menanganinya.”

Departemen Kesehatan Gaza menjelaskan jika banyak kasus virus corona disebabkan oleh warga yang baru saja kembali dari perjalanan luar Gaza. Oleh sebab itu jika penduduk dibiarkan beraktivitas, maka diperkirakan akan ada lebih dari 2.000 orang yang terinfeksi virus corona.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait