Rusia Klaim Sputnik V Dua Kali Lipat Lebih Murah Dibanding Vaksin COVID-19 Lainnya
Dunia

Pemerintah Rusia juga menjamin keefektifan vaksin ini lantaran Sputnik V dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Eidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya yang pernah berhasil mencipatkan vaksin Ebola.

WowKeren - Pemerintah Rusia menyatakan vaksin COVID-19 buatan mereka, Sputnik V, akan lebih murah dibandingkan vaksin lainnya. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmilla Vorobieva, saat menyatakan tawaran kerja sama.

Dia berharap pemerintah merespons tawaran itu karena banyak perusahaan Indonesia yang telah menyatakan ketertarikannya terhadap Sputnik V. Vorobieva menyebut vaksin Sputnik V akan memasuki uji klinis tahap ketiga pada pekan depan di beberapa negara di antaranya Rusia, Filipina, Uni Emirat Arab, Brasil dan India.

"Uji klinis akan melibatkan 44 ribu relawan berusia 18 hingga 60 tahun," kata Lyudmilla saat konferensi pers virtual beberapa waktu lalu, sebagaimana dilansir dari Republika.

Vorobieva juga mengatakan Sputnik V dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Eidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya yang pernah berhasil mencipatkan vaksin virus Ebola.

Sejak awal bulan Agustus, Rusia memang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh negara tersebut telah didaftarkan dan siap digunakan. Vaksin hasil pengembangan Rusia ini diklaim cukup efektif dan membentuk kekebalan.


Sputnik V sendiri akan diluncurkan pada kisaran September dan Oktober mendatang. Presiden Rusia Vladimir Putin telah meyakinkan publik bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.

Vladimir Putin memastikan vaksin Sputnik V telah menjalani serangkaian pengujian yang tepat dan aman. Putin menyatakan penggunaan vaksin Sputnik V sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan Rusia. Bahkan Putin mengklaim putrinya menjadi relawan dalam uji klinis vaksin.

"Dalam hal ini, dia ikut dalam percobaan. Setelah vaksinasi pertama, dia memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius, sedangkan hari berikutnya sedikit di atas 37 derajat celcius. Setelah suntikan kedua, vaksinasi kedua, suhunya juga naik sedikit, lalu semuanya beres, dia merasa baik dan titer (antibodi) tinggi," ucapnya.

"Saya ingin menegaskan bahwa ini telah lulus semua tes yang diperlukan. Yang paling penting adalah memastikan keamanan penuh penggunaan vaksin dan efektivitasnya," tegasnya.

Pemerintah Rusia sendiri belum melakukan imunisasi COVID-19 bagi masyarakat umum. Mereka yang akan mendapatkan suntikan vaksin baru mencakup para tenaga kesehatan, aparat keamanan hingga guru. Sedangkan imunisasi bagi warga umum di Rusia akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang.

Namun vaksin Sputnik V tersebut menuai kontroversi. WHO belum bisa memberi jaminan bagi Sputnik V karena menurut mereka masih harus melewati tahap prakualifikasi. Bahkan sejumlah negara juga masih meragukan keefektifan vaksin tersebut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru