Vaksin Corona Tiongkok dan Rusia Diragukan Jadi Solusi Pandemi Gara-Gara Ini
AP/Alexander Zemlianichenko
Health

Sekelompok ilmuwan membeberkan 'kelemahan' dari vaksin COVID-19 buatan Tiongkok dan Rusia sehingga efektivitas mereka dalam menanggulangi wabah Corona makin rendah.

WowKeren - Sejauh ini vaksin COVID-19 buatan Tiongkok dan Rusia lah yang menunjukkan tanda-tanda siap diproduksi dalam waktu dekat. Namun para ilmuwan justru menunjukkan sikap skeptis, bahkan meragu, pada vaksin-vaksin tersebut.

Dilansir dari Reuters, keraguan ilmuwan akan efektivitas vaksin tersebut karena dibuat dari virus flu biasa, yang mana sudah jamak juga menginfeksi manusia. Diketahui keduanya dibuat dari Adenovirus Tipe 5 atau dikenal sebagai Ad5.

Seperti misalnya vaksin COVID-19 buatan CanSino Biologics yang sudah mulai disuntikkan ke kalangan militer, maupun vaksin Sputnik V buatan Gamaleya Institute. Selain itu Gamaleya Institute juga membuat tipe vaksin lain dengan menggunakan strain Adenovirus yang lebih langka, yakni Ad26.

Lantas mengapa penggunaan Ad5 ini memicu kekhawatiran peneliti? "Ad5 mengkhawatirkan saya hanya karena banyak orang telah memiliki kekebalan," jawab Peneliti Vaksin di Universitas John Hopkins, Anna Durbin, dilansir pada Rabu (2/9).

"Saya tidak yakin apa strategi mereka. Mungkin (vaksin itu) tidak akan memiliki kemanjuran 70 persen. Mungkin memiliki kemanjuran 40 persen," imbuh Durbin. "(Mungkin) itu lebih baik daripada tidak sama sekali, sampai sesuatu yang lain muncul."


Sebagai informasi, vaksin berbasis Ad5 sudah sering dikembangkan dan bukan merupakan bahan berbahaya. Ad5 berperan sebagai "vektor" alias pembawa gen dari virus target, dalam hal ini virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, ke dalam sel manusia.

Masalahnya adalah, sudah banyak orang di muka bumi ini yang kebal terhadap Ad5. Masih dilansir dari Reuters, 40 persen populasi di Tiongkok dan Amerika Serikat sudah kebal dengan Ad5, sedangkan di Afrika tingkat kekebalannya mencapai 80 persen.

Dengan demikian, vaksin berbasis Ad5 malah tidak efektif karena dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang vektor itu sendiri. Secara sederhana, karena Ad5 sudah dikenali oleh sistem kekebalan tubuh, maka vektor itu sendiri akan "ditolak" dan tubuh malah gagal merespons keberadaan virus Corona yang "disisipkan" pada Ad5. Hal inilah yang membuat vaksin berbasis Ad5 menjadi tidak efektif.

"Saya pikir mereka akan mendapatkan kekebalan yang baik pada orang yang tidak memiliki antibodi terhadap vaksin," kata Direktur Pusat Vaksin Wistar Institute Philadelphia, Hildegund Ertl.

Saat ini berbagai pengembang pun melirik tipe Adenovirus lain untuk "membawa" virus Corona dalam vaksinnya. Selain itu metode pemberian vaksin dengan hirup disebut-sebut bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kekebalan ini.

Beberapa pengembang mencoba menggunakan Adenovirus dari organisme lain, seperti simpanse, untuk mengakali kondisi ini. Seperti diungkap oleh Dokter Petros Arkumanis asal Yunani yang menyebut vaksin COVID-19 buatan Inggris menggunakan Adenovirus simpanse.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru