Ayana Moon Kenang Perjuangan Usai Jadi Mualaf, Nekat ke Malaysia Hingga Nangis Tiap Hari
Selebriti

Ayana Moon membagikan kisah perjuangannya untuk belajar tentang Islam setelah menjadi mualaf. Pergi ke Malaysia dengan modal nekat, Ayana mengaku menangis hampir setiap hari.

WowKeren - Ayana Moon adalah salah satu wanita asal Korea Selatan yang memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelah mantap memilih Islam Ayana tak lantas mendapat kemudahan. Tuhan ternyata kembali memberikan cobaan berat untuk menguji kesungguhan hati Ayana.

Salah satu yang terberat datang dari orangtua dan keluarga. Ayana mengaku orangtuanya sangat menentang keputusannya untuk memeluk agama Islam. Orangtua Ayana merasa kecewa karena keputusan sang putri dinilai merusak masa depannya.

"Ada banyak ujian saat itu, orang tua saya tidak suka Islam, bahkan sampai sekarang. Karena mereka pikir saya melepas semuanya karena Islam," ujarnya saat berbincang dengan Dewi Sandra di channel YouTube Cinta Quran TV dilansir dari Detik.com.

Ayana kemudian memutuskan untuk pergi ke Malaysia demi menambah wawasan tentang Islam. Sayangnya, saat terbang ke Malaysia, Ayana Moon tidak mendapatkan dukungan dari siapapun. Bahkan ia juga tidak punya uang untuk hidup layak di Negeri Jiran tersebut.

"Itu karena saya masih muda. Saya tidak berpikir panjang. Saya datang ke Malaysia seorang diri, tidak punya uang, tidak punya teman, tidak ada yang menjagaku. Saya menangis setiap hari. "Tadinya saya berpikir semuanya akan mudah karena saya adalah orang Korea yang muslim. Tapi mereka menganggap kalau orang Korea yang muslim lalu kenapa?," terangnya.


Demi menghemat pengeluaran, Ayana Moon tinggal di sebuah penginapan kecil yang kurang layak. Menjalani hidup sebagai mualaf di Malaysia ternyata tidak sepenuhnya mudah. Ayana Moon kerap tidak dipercaya oleh beberapa orang yang ia temui.

Rintangan untuk konsisten dengan keputusannya juga tidak mudah. Ayana Moon terus mendapatkan cobaan yang menggoyahkan imannya.

"Di guest house itu saya salat dengan menggunakan handuk sebagai sajadah. Tapi orang Eropa yang ada di guest house itu menginjak handuk itu karena mereka tidak tahu konsep salat. Saya menangis," ujar Ayana.

Meski cobaan datang bertubi-tubi, Ayana Moon tak pernah berpikir untuk menyerah. Hal itu karena Ayana yakin pilihannya tidak salah dan terus menjalankan niatnya.

"Saya berdoa, 'ya Allah tolong berikan kesempatan untuk saya menguatkan iman'. Dan akhirnya sampai saat ini semuanya berjalan lancar. Tapi itu juga bukan karena doa, saya juga telah melakukan yang terbaik yang saya bisa," tandas Ayana Moon.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru