Sejumlah Warga di Bali Tiba-Tiba Kehilangan Indra Penciuman, Ini Kata Dinkes
Health

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, gejala tersebut dialami warga dalam beberapa bulan terakhir dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan.

WowKeren - Sejumlah warga di Banjar Dinas Kecincang Islam, Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, dilaporkan kehilangan fungsi indra penciuman secara tiba-tiba. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, gejala tersebut dialami warga dalam beberapa bulan terakhir dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan.

"Memang benar ada banyak warga yang mengalami gangguan penciuman itu sejak Januari 2020 sampai kemarin," ungkap Bagus dilansir Kompas.com pada Sabtu (5/9). Namun, Bagus tidak dapat memastikan berapa jumlah warga yang kehilangan penciumannya.

Sebagian warga yang kehilangan penciumannya pun kini dilaporkan telah pulih dengan sendiri. "Jumlah tidak sampai ratusan, karena rata-rata ringan dan sembuh sendiri," terang Bagus.

Lebih lanjut, Bagus menyatakan bahwa warga di desa tersebut tidak terindikasi terpapar virus corona (COVID-19). Pasalnya, tidak ada gejala lain yang dikeluhkan selain kehilangan penciuman.

Warga tidak mengalami batuk, flu, demam, atau gangguan pernapasan lainnya. Warga juga disebut melakukan pengobatan tradisional, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, hingga mengikuti anjuran pemerintah.


"Kita lacak dan dari 4.000 warga (populasi) di sana, tinggal dua yang mengalaminya," ungkap Bagus. "Dan dia sudah membaik."

Pihak Dinkes Karangasem sendiri langsung melakukan edukasi agar warga terus menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker. Bagus sendiri menduga hilangnya fungsi indra penciuman tersebut dikarenakan oleh warga yang khawatir hingga mempengaruhi pikiran mereka.

"Dia tak ada batuk, pilek dan demam, tidak mengarah ke sana (COVID-19). Bisa saja karena psikis pikiran, karena reseptor di hidung tak ada tersumbat," terang Bagus. "Karena kalau COVID, di saluran napas pasti ada keluhan."

Diketahui, sempat ada empat warga yang dinyatakan positif COVID-19 di desa tersebut. Namun keempatnya telah dinyatakan sembuh dan warga yang sempat melakukan kontak juga telah selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Di sisi lain, sebuah penelitian di Italia menemukan jika satu dari 10 pasien virus corona kehilangan indra perasa dan penciuman. Gangguan pada kedua indra ini dikenal sebagai anosmia yang termasuk dalam gejala resmi COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait