IDI Sanksi Tegas Dokter Pelaku Bullying: Izin Praktik Bakal Dicopot
/Ilustrasi
Nasional

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menerapkan beberapa langkah pencegahan demi menghindari kasus bullying di kalangan dokter muda. Salah satunya membuat sanksi bertahap, dari ringan hingga berat.

WowKeren - Meninggalnya seorang calon dokter spesialis berinsial AB di Surabaya karena bunuh diri hingga saat ini masih menjadi perbincangan. Pasalnya, kematian AB tersebut memunculkan dugaan aksi bullying yang kemungkinan dilakukan oleh seniornya.

Merespon persoalan ini, Wakil Ketua PB IDI dr Slamet Budiarto mengaku, IDI akan menerapkan beberapa langkah pencegahan demi menghindari kasus bullying terus terjadi. Salah satunya membuat sanksi bertahap, dari ringan hingga berat.

"IDI akan memberikan sanksi kepada dokter yang melakukan bullying," tegas dr Slamet, Minggu (6/9). "Sanksi yang ringan berupa teguran, sanksi sedang berupa skors, sementara sanksi berat bisa dicabut rekomendasi izin praktiknya."

Selain itu, pengawasan di beberapa institusi pendidikan akan diperketat. Dilanjutkan dengan pendekatan sosialisasi terkait kode etik kedokteran di Indonesia.


"Pengawasan secara langsung dilakukan oleh institusi pendidikan, secara tdk langsung melalui IDI," lanjutnya. "Untuk mencegah kekerasan di pendidikan dr spesialis, IDI akan melakukan sosialisasi secara berkala ttg kode etik kedokteran indonesia."

Bagi beberapa korban yang mengalami kasus bullying, IDI akan menyediakan fasilitas hotline pengaduan dokter. Khususnya bagi dokter yang masih menjalani masa program pendidikan dokter spesialis (PPDS).

"IDI akan membuat hotline pengaduan dokter yang masih pendidikan dokter spesialis. Sehingga kekerasan fisik maupun mental bisa dicegah," imbuhnya. "IDI mengingatkan kepada institusi pendidikan baik dekan atau rektor untuk melakukan pengawasan melekat."

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan Prof dr Abdul Kadir mengaku jika pihaknya telah melakukan pendalaman dan investigasi untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab pasti kematian AB. "Iya (masih investigasi). Kami sudah kirim tim ke sana," kata Prof Kadir dilansir detikcom, Jumat (4/9).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru