Diare Diikuti Mual Dianggap Gejala Corona, Begini Penjelasan Ahli
Pixabay
Health

Namun masih ada pro-kontra soal gejala klinis ini karena tumpang tindih dengan penyakit lain. CDC AS memasukkannya sebagai gejala COVID-19, namun WHO masih belum mencantumkannya.

WowKeren - Sejauh ini gejala klinis dari COVID-19 begitu sulit dibedakan dengan penyakit flu lain. Sejauh ini tes swab dengan metode PCR merupakan yang paling efektif mendeteksi keberadaan virus Corona.

Namun belum lama ini peneliti mencurigai sakit perut seperti diare, yang kemudian diikuti dengan mual dan muntah merupakan gejala klinis dari COVID-19. Hal ini turut dibenarkan pula oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Erlang Samoedro, berdasarkan analisis para pakar terhadap pasien dalam beberapa waktu belakangan.

"Biasanya, gejala demam, batuk, pilek," kata Erlang dalam diskusi virtual di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (7/9). "Dan sekarang mulai ada gejala sakit perut atau diare."

Oleh karena itulah, Erlang mengimbau orang-orang dengan gejala sakit perut agar memeriksakan diri ke layanan kesehatan. Apalagi bila bersinggungan dengan zona merah COVID-19 atau mengalami gejala-gejala klinis selayaknya pasien infeksi virus SARS-CoV-2.

Dosen senior dan Ahli Gastroenterologi Klinis di Western Sydney University, Vincent Ho mengungkap alasan mengapa sakit perut bisa menjadi gejala klinis pasien COVID-19. Namun kebanyakan yang mengalaminya adalah mereka yang memiliki riwayat penyakit usus.


Pasalnya ketika virus Corona masuk ke dalam tubuh manusia, maka mereka akan menempel pada reseptor protein yang disebut ACE2. Protein ini bisa dijumpai di paru-paru, hidung, jantung, dan usus. Rupanya virus ini malah bisa bertahan hidup lebih lama ketika menempel di usus, sehingga biasanya sudah "bersih" dari paru-paru namun masih tertinggal di saluran pencernaan.

Dari 25 ribu pasien, sekitar 18 persennya mengalami gejala gastrointestinal. Gejala paling umumnya adalah sakit perut seperti diare yang diikuti mual dan muntah.

Sedangkan analisis terbaru pada 200 pasien Corona bergejala ringan di tiga rumah sakit di Hubei, Tiongkok, rasio ini semakin besar. Sebanyak 1 dari 5 pasien rupanya mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, dan sakit perut.

Namun masih banyak pro dan kontra soal gejala sakit perut ini. Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan gejala gastrointestinal dalam pedoman pasien COVID-19, sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mencantumkannya.

Sakit perut sendiri merupakan gejala klinis dari beberapa penyakit lain. Oleh karenanya, Vincent menyarankan agar mereka yang mengalami sakit perut disertai gejala umum seperti batuk, sesak napas, dan demam, serta pernah melakukan kontak dengan pasien COVID-19, untuk melakukan tes deteksi virus Corona.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait