Waspadai Klaster Pilkada, IDI Peringatkan Situasi Rumah Sakit
Nasional

Klaster penyebaran virus corona selama penyelenggaraan Pilkada menghantui Tanah Air, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperingatkan kapasitas rumah sakit yang mulai gawat.

WowKeren - Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Indonesia dihantui oleh klaster penyebaran virus corona. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantas menyoroti situasi rumah sakit penanganan COVID-19 di Tanah Air saat ini.

Ketua Satuan Tugas Kesiapsiagaan COVID-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban mengatakan potensi munculnya klaster Pilkada dapat menjadi beban bagi rumah sakit. Pasalnya, kenaikan jumlah pasien COVID-19 dapat membuat kapasitas ruang perawatan di rumah sakit semakin meluap.

Selain itu, kasus corona dari klaster Pilkada juga akan membuat tenaga medis semakin kewalahan dan bertumbangan. Terlebih, IDI menyatakan jika beban rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 saat ini sudah sangat berat.

”Beban rumah sakit itu sekarang berat banget, dengan atau tanpa pilkada itu beban RS tetap berat,” kata Zubairi seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (9/9). “Ditambah masih setiap hari tambahan kasus naiknya tinggi.”


Tak sampai disitu, IDI juga mengatakan banyak terjadi masalah dalam penanganan pandemi oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan oleh jumlah kasus harian virus corona di Indonesia yang terus melonjak tajam sejak pandemi merebak Maret lalu.

Oleh sebab itu, IDI mendesak agar pemerintah benar-benar serius dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat Pilkada. Seluruh penyelenggara maupun masyarakat yang mengikuti Pilkada pada Desember mendatang diminta selalu menjaga jarak, memakai masker, dan rajin membersihkan tangan.

”Dari sisi tim medis kita ketat mengawasi, setiap kali kasus lebih 2.000-3.000, nah itu yang membuat tanpa pilkada pun memang tren kita masih naik bukannya mendatar atau menurun,” jelas Zubairi. “Artinya kita sudah cukup banyak masalah, jadi potensi penularan pilkada bagaimanapun harus diminimalkan.”

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta (ARSSI) Susi Setiawaty memperingatkan potensi terjadinya kapasitas rumah sakit yang overload akibat Pilkada. Apalagi, saat ini ia mengamati kenaikan kasus virus corona secara signifikan di DKI Jakarta.

”Saat ini DKI Jakarta saja pasien terus meningkat,” terang Susi. “Tentunya kalau masyarakat dan KPU tidak mengatur dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat pasti akan meningkat terus, bisa saja overload di RS, sementara RS tidak hanya melayani pasien COVID-19.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru