Polisi dan petugas membubarkan kerumunan yang diciptakan ribuan pelamar kerja yang memadati pabrik sepatu di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (10/9).
- Nidya Putri
- Jumat, 11 September 2020 - 09:35 WIB
WowKeren - Ribuan pelamar kerja pabrik sepatu di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, nampak berkerumun memadati area pabrik pada Kamis (10/9). Ribuan pelamar kerja tersebut berdesak-desakan untuk menyerahkan berkas lamaran pekerjaan kepada pihak PT Metro Pearl, yang sebelumnya diketahui membuka lowongan pekerjaan via media sosial.
Namun, kerumunan tersebut langsung ditertibkan oleh pihak berwajib lantaran mengabaikan protokol kesehatan demi mencegah terciptanya klaster baru COVID-19. Para pengantre lamaran kerja itu disebut tidak mengindahkan protokol jaga jarak minimal satu meter, dan beberapa di antaranya juga terlihat tidak memakai masker.
Kapolsek Jatiluhur Kompol Deni Hamari menjelaskan jika informasi lowongan pekerjaan yang tersebar di media sosial itu menawarkan pekerjaan bagi mereka yang terdampak pandemi virus corona. Perusahaan diketahui membuka lapangan pekerjaan untuk 124 tenaga ahli, dan 50 lainnya untuk yang belum memiliki pengalaman di dunia kerja.
"Ada penerimaan pekerjaan di PT Metro Pearl, informasinyanya ada owner cari order lagi," ujar Deni, Kamis (10/9). "Begitu saya tanya di medsos sudah ramai, makanya mereka berbondong-bondong dari jam enam pagi ke sini."
Lebih lanjut, Deni sudah meminta klarifikasi kepada perusahaan. Dalam komunikasi tersebut, polisi telah meminta perusahaan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan, dalam hal proses pembukaan lowongan pekerjaan ke depannya.
Salah satu pelamar kerja, Angga mengaku belum sempat menyerahkan berkas lamarannya karena ramainya massa yang saling dorong-dorongan. "Saya ngantri sejam lebih tidak sempat masukin lamarannya, tadi disuruh putar balik," kata Angga.
Sementara itu, menurut data perkembangan virus corona di Kabupaten Purwakarta pada Kamis (10/9) kemarin menunjukkan total kasus positif terkonfirmasi sebanyak 174 orang. Dimana 28 orang masih dikategorikan sebagai aksus aktif, 140 orang dinyatakan telah pulih, dan 6 sisa lainnya meninggal dunia.
(wk/nidy)
