Bukan Corona, Orang Jerman Ternyata Lebih Takut Dengan Hal Ini
Dunia

Sebuah lembaga asuransi di Jerman R+V melakukan survei kepada warga Jerman tentang 'ketakutan terhadap jerman' sejak 1992. Tanpa diduga, hasil dari survei itu rupanya berhubungan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

WowKeren - Sebuah lembaga asuransi di Jerman R+V melakukan survei kepada warga Jerman. Dari survei tersebut diketahui jika mayoritas orang Jerman lebih takut dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dibanding virus corona.

Dikutip dari Reuters, Jumat (11/9), berdasarkan survei yang dilakukan R+V, 53 persen penduduk Jerman takut dengan kebijakan Donald Trump dibanding virus corona. Survei ini sendiri telah dilakukan pada bulan Juni hingga Juli lalu.

Sayangnya, survei itu tidak memberikan perincian tentang kebijakan Trump yang membuat takut orang Jerman. Akan tetapi, R+V mengutip pernyataan seorang ilmuwan politik dari Universitas Ruprecht-Karls di Heidelberg, Manfred Schmidt, terkait kebijakan luar negeri AS.

“Yang paling menonjol adalah konflik seperti perang dagang dengan Tiongkok dan serangan kebijakan perdagangan dan keamanan terhadap sekutu, termasuk Jerman," ujar Schmidt. "Selain itu, penarikan Amerika Serikat dari kerja sama internasional dan konfrontasi dengan Iran."


Untuk virus corona sendiri menempati posisi ke-17 dari daftar hal yang ditakuti masyarakat Jerman. Padahal, pendemi COVID-19 telah mendatangkan malapetaka terhadap ekonomi termasuk Jerman.

Sedangkan hal yang ditakuti orang Jerman diurutan kedua dan ketiga adalah naiknya biaya hidup dan situasi ekonomi saat ini yang tidak menentu. Sekedar informasi, total ada 2.400 partisipan yang terlibat dalam survei ini. Selain itu R+V juga melakukan survei "ketakutan terhadap jerman" sejak 1992.

Sementara itu, hingga saat ini kasus COVID-19 di Jerman telah mencapai lebih dari 257 ribu orang. Dengan jumlah kematian sebanyak 9.412 dan yang sembuh ada lebih dari 223 ribu orang.

Sedangkan angka COVID-19 global saat ini telah menembus angka lebih dari 27 juta. Dengan kematian yang hampir mencapai 1 juta jiwa dan yang sembuh ada lebih dari 18 juta orang di seluruh dunia.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait