Selebriti

Tiffany Girls' Generation duduk di depan kamera untuk membicarakan hubungannya dengan mendiang Sulli. Ia mengungkapkan penderitaan mereka sejak masih menjadi trainee bersama.

• Chusnul Chotimah
• Jumat, 11 September 2020 - 12:11 WIB

WowKeren - Tiffany Girls' Generation duduk di depan kamera untuk membicarakan hubungannya dengan mendiang Sulli dalam film dokumenter berjudul "Why Were You Uncomfortable With Sulli?" yang ditayangkan MBC pada 10 September. Ia berbagi pengalamannya bertemu Sulli dan waktu mereka bersama sebagai trainee.

Tiffany berbagi, "Aku pertama kali bertemu Sulli ketika dia membintangi (drama) 'Ballad of Seodong'. Di SM, dia sudah menjadi bintang akting cilik yang terkenal."

Tiffany kemudian berbicara tentang saat ia tampil di variety show pada 2011 bersama Sulli. Pada program tersebut, Sulli menjelaskan bahwa ia mulai tinggal di asrama ketika kelas lima SD dan dengan air mata berterima kasih kepada Tiffany dan Tae Yeon telah merawatnya saat itu. Setelah menonton ulang klip tersebut, Tiffany berkomentar, "Melihat video ini, sepertinya kita semua hanya membutuhkan bantuan. Termasuk aku."

Saat itu Tiffany mengungkapkan bahwa "frustrasi" dan "kesepian" tidak hanya memengaruhi Sulli tapi juga dirinya dan Tae Yeon. "Jujur saja, kami bahkan tidak tahu bagaimana seharusnya tubuh kami bekerja pada usia itu. Kami terus-menerus seperti, 'Di mana ini? Siapa aku? Hari apa ini? Apa aku menyelesaikan tugas sekolah?' Dan bahkan ketika kami merasa frustrasi, kami belum cukup dewasa untuk benar-benar memahami dari mana emosi itu berasal. Kami semuda itu, untuk berada di lingkungan itu," kata Tiffany.

"Pasti ada banyak kesendirian. Seperti akan datang saat-saat ketika kami ingin melihat ibu kami. Katakanlah, setelah kembali ke asrama dan berbaring di tempat tidur kita untuk tidur. Sulit ketika kami ingin melihat mereka tapi kami tidak bisa," lanjutnya.

Tiffany mengenang, "Untukku dan untuk Sulli dan untuk Tae Yeon juga, (masa trainee) adalah waktu untuk terus-menerus mencoba meyakinkan diri sendiri." Sata itu mereka akan melalui semuanya.

Di akhir film dokumenter, Tiffany berterima kasih kepada Sulli karena telah menjadi orang yang luar biasa melalui semua masa yang penuh gejolak. Ia juga mengucapkan selamat tinggal sekali lagi dan menyesal bahwa ia tidak ada saat Sulli membutuhkan sandaran.

"Ketika aku kehilangan Sulli setelah 18 tahun, aku tidak bertanya, 'Kenapa dia harus melakukan ini?' Sebaliknya, aku tidak dapat menahan diri untuk bertanya pada diri sendiri, 'Kenapa aku tidak menjangkau lebih banyak?' Maaf karena aku tidak tinggal di sekitar untuk mendengarkan ceritanya dengan cermat. Jika aku bisa, aku ingin memberi tahu dia bahwa aku bersyukur dia tetap berani, cerdas, dan positif selama masa-masa itu," ungkap Tiffany.