Pencairan Es Di Greenland, BMKG: Indonesia Bakal Kena Dampaknya
Nasional

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan jika Indonesia akan terkena imbas atas fenomena pencairan es yang terjadi di Greenland.

WowKeren - Perubahan iklim di Bumi semakin terlihat nyata seiring berjalannya waktu. Salah satu bukti nyata dari perubahan iklim yang terjadi adalah pencairan lapisan es di Greenland dan Antartika.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lantas memberikan peringatan dampak pencairan es di Greenland yang akan menimpa Indonesia. Pencairan es tersebut diperkirakan akan menaikkan permukaan air laut.

Para peneliti memaparkan jika jumlah es di Greenland dan Antartika telah menurun pesat sehingga akan menciptakan skenario kenaikan permukaan laut terburuk Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Bahkan, kenaikan permukaan air laut diprediksi dapat mencapai 17 cm.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menjelaskan jika kenaikan permukaan air laut sudah mulai dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia. Situasi ini merupakan dampak dari pencairan es yang berada di Greenland.

Adapun indikasi kenaikan air laut ini terlihat dari beberapa lokasi yang sudah terendam secara permanen. Selain itu, sejumlah pesisir di Indonesia juga mulai terendam karena rob hingga pasang surut laut.


”Sudah ada kenaikan, indikasinya, ada beberapa lokasi yang sudah terendam secara permanen,” kata Dodo seperti dilansir dari CNNIndonesia, Senin (14/9). “Seperti di Pantura, karena ada yang sifatnya karena rob, pasang surut (yang) temporer.”

Lebih lanjut Dodo menjelaskan jika permukaan air laut di Indonesia tidak terputus dari seluruh volume air laut dunia. Oleh sebab itu, volume air laut dunia tentu akan semakin meninggi jika terjadi tambahan volume karena es di Greenland mencair.

”Perairan Indonesia yang tidak terputus dari seluruh volume laut dunia tentu akan berpengaruh bila satu tempat terjadi penambahan volume akibat akibat es,” jelas Dodo. “Misalnya karena pencairan yang terjadi di kutub.”

IPCC sendiri telah membuat skenario model iklim tentang kenaikan laut di dunia. Berdasarkan penelitian IPCC, kenaikan permukaan air laut di wilayah Asia Tenggara dapat meningkat secara signifikan sekitar 60cm hingga 100 cm pada akhir abad ini.

”Untuk itu, dalam konteks pengelolaan perubahan iklim, upaya mitigasi dengan menurunkan emisi gas rumah kaca harus digalakkan,” saran Dodo. “Hal ini dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengganti ke bahan bakar yang sedikit mengeluarkan emisi gas rumah kaca.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru