Dibandrol Rp 63 Juta per 13 Botolnya, Apa itu 'Obat Corona' Gamaras?
ANTARA
Health

Pasien COVID-19 yang kritis memerlukan penanganan cepat yaitu dengan diberi terapi Gamaras atau intravenous Immunoglobulin (IVig). Namun, satu botol Gamaras dibandrol dengan harga Rp 4.907.240.

WowKeren - Fenomena pasien COVID-19 yang harus merogoh kocek cukup dalam untuk perawatan biaya rumah sakit menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Tak tanggung-tanggung, satu pasien COVID-19 dikenakan biaya rumah sakit hingga ratusan juta sampai dinyatakan sembuh dari virus mematikan tersebut.

Selain biaya kamar, biaya obat juga sangat mahal. Seperti Gamaras atau intravenous Immunoglobulin (IVig), yang merupakan terapi yang digunakan untuk menguatkan ketahanan tubuh secara alami guna mengurangi risiko infeksi yang dialami seseorang dengan sistem kekebalan lemah.

Untuk pasien COVID-19 yang kritis, setidaknya membutuhkan 13 botol Gamaras dalam sehari yang harganya mencapai Rp 63.794.120. Artinya, satu botol Gamaras dibandrol dengan harga Rp 4.907.240.

Gamaras atau intravenous Immunoglobulin (IVig) terbuat dari plasma darah manusia yang sehat, di mana kandungan antibodi di dalamnya mampu melawan kuman atau penyakit. Immunoglobulin diambil dari puluhan ribu pendonor darah yang sudah diskrining.

Plasma kemudian dimurnikan sebelum digunakan untuk terapi IVig. Obat tersebut digunakan dengan cara disuntikkan pada pembuluh darah di lengan atau secara infus.


Penggunaan IVig dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga mereka mampu melawan infeksi di tubuhnya. IVig biasanya digunakan bersama obat lain seperti imunosupresan dan kortikosteroid untuk membantu mengobati gangguan sistem kekebalan tubuh.

IVig dapat digunakan pada sejumlah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, di antaranya trombositopenia, penyakit kawasaki, sindrom guillain, polineuropati demielinasi inflamasi kronis, lupus, myositis, penyakit neurologis seperti myasthenia gravis atau multiple sclerosis, orang yang menerima transplantasi sumsum tulang, dan COVID-19 yang mengalami kondisi kritis.

Perawatan IVig berlangsung selama 3 hingga 4 minggu untuk memastikan sistem kekebalan tetap kuat. Dosisnya bergantung pada berat badan seseorang.

Dosis awal standar adalah 400 hingga 600 mg/kg berat badan pasien per bulan. Terapi ini memang bisa menolong pasien kritis, kendati dalam sejumlah jurnal menyebut kisaran efek waktunya hanya mingguan atau bulanan.

Intravenous Immunoglobulin (IVig) sendiri bisa digunakan untuk anak dan dewasa. Terapi ini juga jarang menimbulkan efek samping. Penggunaan IVig harus berdasarkan resep dokter.

Namun, tak jarang ada orang yang merasakan efek samping seperti demam ringan, nyeri otot atau sendi, dan sakit kepala. Jika terjadi efek samping diharap segera hubungi layanan kesehatan untuk diberikan tindakan lebih lanjut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait