Pemerintah Myanmar Didesak Tunda Pemilu Akibat Lonjakan Kasus COVID-19
Dunia

Infeksi baru COVID-19 di Myanmar dilaporkan berlipat ganda setiap pekannya. Lonjakan tajam terjadi ketika Myanmar bersiap mengadakan pemilihan nasional pada 8 November mendatang.

WowKeren - Meningkatnya lonjakan kasus infeksi COVID-19 di Myanmar membuat sejumlah kalangan mendesak penundaan pemilihan umum. Desakan itu disampaikan oleh Ketua Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP), Than Htay.

Dilansir dari CNN, Htay yang berpihak pada militer mengatakan bahwa dia "sangat prihatin" mengenai ide untuk tetap menggelar pemungutan suara selama pandemi. "Pemerintah seharusnya tidak mengorbankan rakyat. Jika tidak cocok untuk menyelenggarakan pemilu, (maka) tunda saja!" katanya.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Partai Perintis Rakyat Myanmar juga mendesak pemerintah untuk menunda pemungutan suara.


Infeksi baru COVID-19 di Myanmar dilaporkan berlipat ganda setiap pekannya dan rumah sakit di kota Yangon kewalahan menangani pasien. Lonjakan tajam terjadi ketika Myanmar bersiap mengadakan pemilihan nasional pada 8 November mendatang. Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi diperkirakan kembali berkuasa. Masa kampanye 60 hari pemilu di Myanmar baru dimulai pada pekan lalu.

NLD sendiri tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Padahal, desakan untuk penundaan pemilu semakin santer terdengar. Media lokal melaporkan setidaknya tiga pihak lain turut mendukung desakan tersebut.

Sejauh ini, pusat komersial di Yangon, ibu kota Naypyidaw, dan negara bagian Rakhine yang dilanda konflik telah ditutup. Sementara penerbangan domestik dan rute bus jarak jauh telah dihentikan.

Pusat kasus infeksi COVID-19 di Myanmar terletak di Yangon dan negara bagian Rakhine. Para pejabat setempat berebut untuk menyediakan fasilitas kesehatan tambahan di Yangon, mereka mendirikan dua rumah sakit tenda dengan ratusan tempat tidur tambahan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru