Sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) fokus membahas penanganan pandemi virus corona. Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya seputar vaksin COVID-19.
- Ruth Meliana
- Rabu, 23 September 2020 - 12:36 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo telah memberikan pidato pertamanya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (23/3). Dalam kesempatan ini, Jokowi turut memberikan pesan-pesan penting terkait pandemi virus corona.
Jokowi juga menyampaikan pandangannya seputar vaksin COVID-19. Menurutnya, vaksin virus corona merupakan hal yang penting dan esensial untuk menangani pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 31 juta orang di dunia.
Bahkan, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan jika vaskin virus corona akan menjadi kunci yang bisa mengubah hasil perang melawan pandemi. "Vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi," kata Jokowi dalam pidato daring di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (23/9).
Jokowi mengingatkan para pemimpin dunia terkait pentingnya vaksin virus corona. Oleh sebab itu, ia menekankan jika seluruh negara harus mendapatkan vaksin COVID-19 tanpa terkecuali demi mengalahkan pandemi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan harga vaksin virus corona yang sudah bisa diproduksi harus terjangkau sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Vaksin yang telah diproduksi pun harus dipastikan aman saat dipakai dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan.
Jokowi lantas mengajak para pemimpin dunia untuk bersatu dan terus bekerja sama agar dapat menang perang melawan pandemi COVID-19, salah satunya terkait pengembangan vaksin. "Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," pungkasnya.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi berpidato dalam sesi Debat Umum yang merupakan sesi penyampaian pandangan para pemimpin negara di dunia. Sesi pidato tersebut termasuk ke dalam rangkaian pertemuan pejabat tinggi dunia di PBB yang digelar pada tanggal 21 September hingga 2 Oktober 2020 secara virtual akibat situasi pandemi COVID-19.
(wk/lian)
