Menteri Pertahanan Prabowo menjelaskan sejumlah alasan mengapa pemerintah memilih komoditas singkong. Salah satunya adalah memperbanyak produksi tepung yang bakal digunakan untuk produksi mie instan.
- Nidya Putri
- Kamis, 24 September 2020 - 10:55 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo memberikan tugas baru kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait pembangunan lumbung pangan proyek Food Estate. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut diminta untuk mengurus cadangan pangan komoditas singkong dalam Food Estate.
Terkait tugas tersebut, Prabowo pun menjelaskan sejumlah alasan mengapa pemerintah memilih komoditas singkong. Menurutnya, dengan memilih singkong untuk ditanam di lumbung pangan merupakan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan impor tepung tapioka.
"Dengan singkong kita bisa menghasilkan tapioka, mocaf, tepung yang bisa menjadi bahan utama kebutuhan pangan kita," ujar Prabowo usai mengikuti ratas di Istana Negara membahas kesiapan Food Estate di Kalteng, Rabu (23/9). "Kita ingin menjamin tidak tergantung persediaan di luar negeri."
Selain itu, dengan meningkatnya produksi singkong maka dapat memperbanyak produksi tepung dalam negeri itu. Hal ini sejalan dengan kegemaran masyarakat Indonesia mengkonsumsi mi instan.
Tepung yang dihasilkan dari singkong, bisa diolah menjadi bahan baku mi hingga roti. Konsumsi mie instan di Indonesia sendiri menempati posisi nomor dua terbesar di dunia. "Kita mem-backup bahan pangan untuk roti, nasi dari singkong dan juga mi. Indonesia sudah konsumen mi kedua terbesar di dunia," lanjutnya.
Rencananya, Mantan Jenderal Kopassus itu akan mulai menanam singkong di awal tahun 2021. Tahap awal, sudah tersedia lahan seluas 30 ribu hektar di lumbung pangan Kalimantan Tengah.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan pembangunan Food Estate di dua provinsi, yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatera Utara. Nantinya, Food Estate di Kalteng akan dibangun di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Sedangkan pembangunan Food Estate di Sumatra Utara akan dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
(wk/nidy)
