Presiden Joko Widodo dikabarkan telah mengirim karangan bunga ke pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lantas membongkar hubungan Indonesia dengan Korut.
- Ruth Meliana
- Jumat, 25 September 2020 - 14:01 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo telah mengirimkan sekeranjang bunga pada Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Rupanya, karangan bunga ini diberikan dalam rangka memperingati hari jadi ke-72 Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lantas membenarkan jika Presiden Jokowi telah memberikan karangan bunga terhadap pemimpin Korut. Namun, DPR menegaskan jika bunga tersebut bukan untuk ke Kim Jong Un secara pribadi, namun diberikan untuk rakyat Korut.
"Itu kan hari ulang tahun kemerdekaan Korea Utara kan yang dikirimkan, jadi bunga itu bukan untuk Presiden Kim Jong Un pribadi," kata Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Laksono seperti dilansir dari Detik pada Kamis (24/9). "Tapi untuk rakyat Korut."
Lebih lanjut Dave menjelaskan mengenai hubungan Indonesia dengan Korut selama ini. Menurutnya, pengiriman bunga tersebut tidak terlepas dari nilai sejarah antara Indonesia dengan Korut di masa lalu.
Rupanya, Korea Utara menjadi salah satu negara yang mengakui kedaulatan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, kakek dari Kim Jong Un yang saat ini menjabat sebagai Presiden Korut merupakan sahabat dekat Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno. Keduanya disebutkan memiliki visi misi yang sama dalam membangun negaranya agar bisa maju.
"Bangsa Korea Utara, negaranya adalah salah satu negara yang mengakui kedaulatan kemerdekaan Indonesia di awal-awal masa kemerdekaan kita," jelas Dave. "Juga dulu kepala negaranya, kakeknya Kim Jong Un itu sahabat dekat dari Presiden Soekarno."
"Keduanya memiliki visi-misi yang sama terhadap kemajuan dan independensi kita dari pada cengkraman negara negara kolonialisme pada saat itu," sambungnya. "Jadi hubungan historis ini yang tidak boleh lepas, yang jangan sampai terlupakan."
Meski demikian, Dave menegaskan jika kiriman sekeranjang bunga tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan cara Kim Jong Un yang memipin rakyatnya sekarang. Pasalnya, ia menganggap banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan pemerintahan Kim Jong Un.
"Akan tetapi kalau kebijakan beliau di dalam negeri itu adalah hal berbeda," tegas Dave. "Yang dituduhkan dan banyak buktinya seperti pelanggaran HAM, pengekangan terhadap kebebasan warga negaranya itu adalah hal yang berbeda dari pada histori Indonesia dan Korea Utara."
(wk/lian)
