Palestina Klaim Israel Rusak Bantuan 100 Ribu Alat Tes Swab
Dunia

Menteri Kesehatan Palestina mengatakan bahwa tindakan Israel telah menyebabkan negaranya kekurangan alat yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan COVID-19, sementara angka infeksi terus naik.

WowKeren - Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kailah, menyatakan bahwa Israel telah merusak 100 ribu bantuan alat test usap (swab) virus corona (COVID-19). Hal tersebut lantaran Israel melarang pengiriman paket tersebut dari Yordania ke Tepi Barat.

Dilansir dari CNN pada Jumat (25/9), al-Kailah mengatakan bahwa tindakan Israel telah menyebabkan Palestina kekurangan alat yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan. "Apa yang tersedia di kementerian hanya cukup untuk melakukan pemeriksaan selama tiga hari," katanya.

Menkes Palestina tersebut menambahkan bahwa negaranya dijanjikan alat swab berikutnya baru akan tiba pada Rabu (23/9). Sementara itu, Israel belum memberi komentar terkait tudingan itu. Namun diketahui bahwa Israel memang menguasai pos perbatasan Al-Karama, satu-satunya titik penyeberangan antara Tepi Barat dan Yordania.

Pandemi COVID-19 sendiri memang telah memperburuk situasi ekonomi di wilayah Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan pada pekan ini bantuan donor dari dunia kepada Palestina akan turun ke level terendah dalam periode satu dasawarsa terakhir.


Melihat kekurangan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan bantuan. WHO disebut telah menyediakan sebanyak 20 ribu alat tes swab COVID-19 untuk wilayah Jalur Gaza.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, memuji langkah WHO karena memasok lebih banyak alat pengujian kepada Palestina di tengah kekurangan yang tengah mereka hadapi. Dia menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia di Wilayah Pendudukan Palestina mengirimkan 20 ribu lebih penyeka dan persediaan ekstraksi laboratorium untuk 6.000 tes.

Sebagai informasi tambahan, kasus positif COVID-19 di Palestina telah menyentuh 37,591, dengan 274 kematian sejak Maret lalu. Sementara itu, jumlah pasien sembuh mencapai 26,934 jiwa dengan kasus aktif yang masih ditangani sebanyak 10,383 pasien.

Sedangkan secara global, pandemi COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 32 juta penduduk di seluruh dunia, dengan kematian hingga 987,824 jiwa. Hingga kini pasien sembuh menembus angka lebih dari 23 juta jiwa, dan kasus aktif mencapai 7,499,025 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait