Selebriti

Kehidupan Sandra Dewi kerap dinilai begitu nyaris sempurna. Namun siapa sangka, dibalik kehidupan sempurnanya, Sandra pernah mengalami masa sulit bersama Harvey.

• Diah Candra Trisanti
• Sabtu, 26 September 2020 - 21:53 WIB

WowKeren - Sandra Dewi resmi menikahi pengusaha ganteng Harvey Moeis pada 8 November 2016 lalu. Dari hasil pernikahannya, Sandra kini telah dikaruniai dua orang putra. Namun siapa sangka, dibalik kehidupan sempurnanya, Sandra pernah mengalami masa sulit bersama Harvey.

Dalam tayangan vlog bersama Daniel Mananta belum lama ini, Sandra pun mengenang masa lalunya. Saat berpacaran, Harvey ternyata mengaku belum siap menjalin asmara.

"Ada saat Harvey bilang ke gue, dia merasa bukan saatnya untuk pacaran. Lo bayangin, udah umur berapa. Gue merasa, ini jodoh gue tiba-tiba gue mau diputusin," kenang Sandra. "Dia bilang, dia merasa ini bukan waktunya dia untuk pacaran. Karena dia pengen sisa umur papanya ini dia pengen totalitas untuk urusin bapaknya."

"Kok cuma dengan alasan itu lo mau mengakhiri hubungan. Dan gue berusaha untuk bertahan sih," lanjut Sandra. "Kayak ya sudah gue coba untuk berdamai dengan keadaan. Sebenernya Harvey juga kasian sama gue juga."

Pada akhirnya, Harvey dan Sandra kini bersama. Diakui Sandra, sang suami pernah meminta maaf lantaran ia tidak bisa memberikan waktu lebih untuk ibu dua anak itu.

"Dia merasa tidak bisa ngasih gue waktu, ngasih gue kebahagiaan yang seharusnya gue dapetin," kenang Sandra. "Dia kasihan sama gue karena seharusnya kita pacaran ke mall, nonton, makan. Tapi dia nggak bisa ngasih itu karena dia harus ngurusin papanya."

Namun kini Sandra dan Harvey telah menjadi keluarga bahagia. Saat pandemi berlangsung, keduanya pun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

"Pasti ada lah (berantem). Gue sama Harvey kan gue tidak terlalu ikut campur sama kerjaan dia, biasanya soal anak sih," ungkap Sandra. "Misalnya di rumah, dia banyak komen. Yang tadinya dia enggak di rumah, baik-baik aja, jadi ribut."

Sebelumnya, Sandra pun "mengeluh" kepada Daniel soal Harvey. Menurut Sandra, kebaikan Harvey menolong orang sudah "kelewat batas".

"Kan lagi banyak orang minta bantuan. Kayak minta pekerjaan, kemudian rumah sakit-rumah sakit minta bantuan. Kadang-kadang dia amal misalnya segini, 'Hah' gue bilang 'Banyak banget, besok-besok kita makan apa'," cerita Sandra. "Kalau di kantor, gue enggak tau dia beramal sama siapa. Kalo di rumah kan gue jadi tau ada yang telfon minta bantuan apa."

Meski kerap "diprotes" Sandra, Harvey tak pernah berhenti menolong orang lain. Pasalnya, Harvey yakin bahwa kebaikan yang ia tabur akan dituai di kemudian hari, terutama untuk anak-anaknya kelak.