Instruksi Terbaru Jokowi Soal Vaksin Corona: Rencana Harus Matang Dalam 2 Pekan
Nasional

Sang presiden memberikan arahan untuk merancang skenario yang detail terkait produksi dan distribusi vaksin COVID-19 dalam 2 pekan agar bisa dipersiapkan sematang mungkin sebelum dilaksanakan.

WowKeren - Presiden Joko Widodo kembali memberikan instruksi terbarunya kepada jajaran bawahannya dalam rangka mengendalikan wabah virus Corona. Kali ini secara spesifik Jokowi menyoroti perihal rencana produksi dan distribusi vaksin COVID-19.

Tak main-main, RI 1 memberikan target dua pekan untuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) demi menyelesaikan tugas tersebut. "Saya minta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detail, kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama," tegas Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan KPCPEN via video konferensi, Senin (28/9).

Jokowi menegaskan diperlukan perencanaan yang matang dan sedini mungkin untuk kepentingan vaksinasi ini. "Sehingga saat vaksin ada, tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," beber Jokowi, dilansir dari Tempo.

Diketahui saat ini Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak terkait pengadaan vaksin COVID-19. Seperti misalnya vaksin Corona buatan Sinovac Tiongkok yang sedang menjalani uji klinis fase III di Kota Bandung, Jawa Barat sampai akhir Desember 2020 atau maksimal awal 2021.


Setelahnya, pemerintah akan mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat. Sedianya pemerintah akan menggandeng aparat TNI untuk membantu tugas ini agar bisa terdistribusi merata ke seluruh Indonesia.

Selain itu, pemerintah sudah menjamin kebutuhan vaksin nasional sudah berhasil diamankan melalui berbagai mekanisme kerja sama. Di sisi lain, Indonesia juga mendorong produksi vaksin COVID-19 secara mandiri lewat proyek konsorsium nasional "Vaksin Merah Putih" yang sejauh ini masih dalam tahap pengembangan.

Sedangkan beberapa waktu lalu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut sebanyak 1,3 juta vaksin COVID-19 akan tersedia pada tahap awal. Sedianya vaksin ini akan diutamakan untuk tenaga medis sampai ASN.

"Ada juga tahap pertama, kedua, dan ketiga yang sudah disiapkan untuk disiapkan total 86 juta daripada penerima," imbuh Airlangga, Sabtu (26/9). "Yang dibagi menjadi usia produktif, kelompok komorbid (penyakit penyerta), dan peserta BPJS dari penerima bantuan iuran."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru