Jokowi Setuju Eks Tim Mawar Jabat di Kemenhan, Keluarga Korban Penculikan 'Pasrah'
Instagram/jokowi
Nasional

Diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengusulkan dua nama eks anggota tim mawar sebagai pejabat Kemenhan dan disetujui Presiden Jokowi lewat Keputusan Presiden RI Nomor 166/TPA Tahun 2020.

WowKeren - Keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyetujui pengangkatan dua mantan anggota Tim Mawar untuk menjabat di lingkungan Kementerian Pertahanan menuai polemik.

Bagaimana tidak, keputusan Jokowi itu dinilai telah menyakiti keluarga korban penculikan. Salah satu keluarga korban penculikan angkat bicara menanggapi hal ini. Ayahanda Petrus Bimo Anugerah, korban penculikan aktivis '98, Dionysius Oetomo Raharjo, mengaku tidak kaget dengan keputusan itu.

"Aku enggak kaget, biasa-biasa saja," kata dia dilansir Kompas, Selasa (29/9). "Biarkan, lepaskan, jarno wae (biarkan saja)."

Keputusan Jokowi disebutnya adalah keputusan yang "sempurna". Sebab hal itu membuat lengkap sudah penderitaan keluarga korban. Masih dilansir Kompas, putra Oetomo hilang dan tidak pernah ada perkembangan dari hasil pencarian terhadap anaknya itu oleh negara.

"Saya rasa lengkap, sudahlah menderita, menderita sekalian, jangan tanggung-tanggung," lanjut Oetomo. "Kalau berat, berat sekalipun, sudah hilang, enggak diurusi, sudah lengkap namanya."


Diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengusulkan dua nama eks anggota tim mawar sebagai pejabat Kemenhan dan disetujui Presiden Jokowi lewat Keputusan Presiden RI Nomor 166/TPA Tahun 2020. Keduanya adalah Brigjen TNI Yulius Selvanus dan Brigjen TNI Dadang Hendrayudha.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Zaenal Muttaqin. Ia mengatakan keputusan ini menambah penderitaan bagi keluarga korban terlebih lebih dari dua dekade mereka tak kunjung mendapatkan pengadilan.

Sebelumnya saat Pilpres tahun lalu, masyarakat telah memberikan dukungan pada Jokowi. Keluarga korban tidak ingin jika Indonesia dipimpin oleh Prabowo yang diduga terlibat dalam penculikan anggota keluarganya pada pengujung kekuasaan rezim Orde Baru.

Lalu, mereka mulai kecewa ketika Jokowi mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Lalu kemudian disusul dengan keputusan ini.

"Keluarga korban sudah mendukung Jokowi karena tidak ingin orang yang terduga kuat sebagai pelaku penculikan menjadi presiden," kata Zaenal, Minggu (27/9). "Ini luka yang kemudian disiram air cuka, sungguh kami sesalkan, tentu mengecam keras."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait