RS Rujukan COVID-19 di Tasikmalaya Overload, Pemkot Siapkan Rusunawa
Nasional

Kondisi overload tak hanya terjadi pada rumah sakit rujukan milik pemerintah namun juga swasta. Salah satu klaster yang menyumbang penambahan kasus di wilayah ini adalah pesantren

WowKeren - Tingkat keterisian ruang untuk merawat pasien positif COVID-19 terus naik. Seperti yang terjadi di Tasikmalaya.

Rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 di Kota Tasikmalaya mengalami kelebihan kapasitas. Sehingga hal ini membuat Pemkot Tasikmalaya harus menyiapkan tempat penampungan lain.

Kondisi RS yang overload ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat. Ia mengatakan pasien corona yang tidak mendapat tempat di RS rujukan yang ditentukan akan dibawa ke rusunawa.

"Rencananya kita akan bawa (pasien baru) ke rusunawa untuk proses perawatan," kata Uus, Selasa (29/9). "Kenapa ke rusunawa karena rumah sakit rujukan sudah overload."

Adapun kondisi overload itu tak hanya terjadi pada rumah sakit rujukan milik pemerintah namun juga swasta. "Ketersediaan ruang Isolasi di RSUD dr. Sukarjo sudah penuh dari 49 ruang isolasi terisi ya. Begitu juga dengan ruang isolasi di RS swasta sudah terisi," tutur Uus menjelaskan.


Salah satu klaster yang menyumbang penambahan kasus di wilayah ini adalah klaster pesantren. Hari ini, kata Uus, ada 18 pasien tambahan yang berasal dari klaster pesantren.

Selain klaster pesantren, Uus menyebut jika penambahan kasus positif yang signifikan di wilayahnya juga berasal dari klaster wisata keluarga hingga klinik. Saat ini total pasien terkonfirmasi positif mencapai 145 orang.

"Jadi ada penambahan kasus sangat signifikan tiga hari terakhir," lanjutnya. "Mulai klaster wisata keluarga dan klinik, sekarang klaster pondok pesantren. Hari ini klaster ponpes delapan belas orang dari kemarin sebanyak 14 orang. Jadi total 32 orang."

Untuk menekan angka kasus corona, Satuan Tugas COVID-19 Kota Tasikmalaya melakukan berbagai langkah. Selain melakukan tracing dan tracking, petugas juga gencar melakukan swab untuk santri ponpes yang berada di Pusat Kota ini serta masyarakat umum.

Klaster pesantren juga muncul di Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sebanyak 539 santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif virus corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait