Kasus Harian COVID-19 Terus Melonjak, Paris Masuk Zona Merah
Getty Images
Dunia

Ibu kota Prancis itu menjadi kota besar terbaru yang ditempatkan di zona tersebut. Paris menjadi salah satu dari tiga kota yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk menentukan tingkat risiko terkait penyebaran virus corona.

WowKeren - Paris dan wilayah Ile-de-France ditempatkan dalam tingkat kewaspadaan maksimum dan masuk zona merah COVID-19 sejak akhir pekan lalu. Pembatasan akan diberlakukan lebih banyak mulai Selasa (6/10).

Ibu kota Prancis itu menjadi kota besar terbaru yang ditempatkan di zona tersebut. Paris menjadi salah satu dari tiga kota yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk menentukan tingkat risiko terkait penyebaran virus corona.

Kantor Perdana Menteri Jean Castex mengatakan langkah-langkah pembatasan tambahan akan diumumkan pada Selasa waktu setempat. Untuk saat ini, sejumlah bisnis seperti restoran akan tetap buka jika mereka mengikuti protokol kesehatan, tetapi bar akan tutup mulai Selasa selama 15 hari.

Menurut Kementerian Kesehatan Prancis, kasus virus corona di seluruh negeri naik drastis pada Minggu (4/10), di mana kasus harian menembus angka lebih dari 12 ribu jiwa. Sebelumnya, Prancis mencatatkan rekor 13 ribu kasus harian pada bulan lalu.


Sejauh ini, Prancis telah mencatatkan sebanyak 624,274 kasus COVID-19. Dari jumlah tersebut, lebih dari 32 ribu pasien dinyatakan meninggal dunia, dengan pasien sembuh sebanyak 98,680 orang. Hingga kini masih ada lebih dari 493 ribu kasus aktif yang masih ditangani.

Sedangkan secara global, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 35,7 juta jiwa di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, ada lebih dari 1 juta pasien yang dinyatakan meninggal dunia, dengan 26,8 juta lainnya dikonfirmasi sembuh. Saat ini, ada lebih dari 7,7 kasus aktif COVID-19.

Sebagai informasi tambahan, sejumlah negara di Eropa telah mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi gelombang dua virus corona. Negara-negara tersebut memberlakukan pembatasan lokal baru untuk mengurangi beban kasus harian yang meningkat. Israel misalnya, yang menjadi negara besar pertama yang memberlakukan lockdown nasional yang akan berlangsung selama tiga minggu.

Kemudian ada pula Spanyol yang memberlakukan lockdown sebagian pada hampir satu juta orang. Sementara pemerintah Inggris mulai meluncurkan langkah-langkah baru yang membatasi kontak sosial di beberapa wilayah. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan tidak meragukan lagi bahwa negaranya sekarang akan menghadapi gelombang kedua.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait