Nilai Tes Corona di Indonesia Masih Kurang, Mantan Direktur WHO: Enggak Usah Cari Terobosan
Nasional

Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tjandra Yoga Aditama membandingkan jumlah testing COVID-19 di Indonesia dengan negara lain seperti India.

WowKeren - Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tjandra Yoga Aditama menilai upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) COVID-19 di Indonesia masih sangat kurang. Berdasarkan situs worldometers, jumlah testing COVID-19 di Indonesia baru mencapai 3,5 juta dari total 274 juta penduduk.

Tjandra menilai jumlah tersebut kalah jauh jika dibandingkan dengan negara lain. Misalnya Amerika Serikat yang telah melakukan testing sebanyak 111 juta dari 331 juta penduduk, atau India yang telah melakukan 79 juta testing dari 1 miliar penduduk.

"3T itu jumlahnya udah cukup belum? Itu aja belum cukup kan. Enggak usah cari terobosan-terobosan," ujar Tjandra dilansir CNN Indonesia pada Selasa (6/10). "Tesnya aja kita tahu di worldometers angkanya kecil. Itu aja udah jelas kecil."

Oleh sebab itu, Tjandra menilai pemerintah seharusnya kini fokus pada upaya 3T. Tidak perlu muluk-muluk memikirkan upaya lain dalam menangani COVID-19.


Terlepas dari hal tersebut, Tjandra bisa memaklumi jika masih banyak kekurangan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Pasalnya, COVID-19 merupakan penyakit baru yang belum genap setahun menjangkit dunia.

Kondisi COVID-19 yang beragam pun membuat kebijakan yang diambil pemerintah kerap berubah-ubah. Tjandra juga mengakui bahwa semua negara kewalahan menghadapi pandemi corona, tidak hanya Indonesia saja.

"Kebijakan beda-beda bisa diterimalah karena baru 10 bulan. Apakah semua orang pakai masker kan belum," terang Tjandra. "Kalau mau jujur, negara mana sih sekarang yang enggak kewalahan, semua kewalahan."

Tjandra lantas membandingkan penanganan COVID-19 di Indonesia dengan India. Menurutnya, jumlah testing di India lebih tinggi dibanding Indonesia. Oleh sebab itu, ia mendorong Indonesia untuk meningkatkan jumlah testing, tracing, dan treatment COVID-19.

"Kalau bicara angka memang angka India buat test dan trace lebih tinggi dari Indonesia. Dan dia agak duluan," pungkas Tjandra. "Kita perbanyak aja test, trace, obat yang bener. Harus komplit dari awal sampai akhir."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait