Sempat Viral Polisi di Jatim Joget Dangdut Saat Pandemi Corona, Polri Sebut Cuma Editan
Nasional

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, menyatakan bahwa video polisi yang berjoget dangdut bersama-sama meski tengah pandemi COVID-19 adalah hasil editan.

WowKeren - Beberapa waktu lalu sekelompok polisi menyita perhatian usai videonya yang sedang joget dangdut viral di media sosial. Jelas aksi yang direkam di Tulungagung dan Pasuruan ini dikecam karena dianggap tidak mengindahkan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19.

Kekinian Mabes Polri pun memberikan klarifikasi soal video viral tersebut. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menyatakan bahwa video tersebut sudah diedit.

Lebih spesifik, video yang dimaksud Awi adalah yang terjadi di Tulungagung. Menurutnya ada 3 video terkait yang telah diunggah ulang sehingga tidak menampilkan kejadian yang sebenarnya.

Alhasil video tak menampilkan kejadian yang sebenarnya. "Kejadiannya adalah 19 Agustus 2020 dan sudah masuk new normal," kata Awi, Selasa (6/10).

"Kegiatan tersebut mendapat rekomendasi dari satgas, tidak ada kegiatan hiburan. Kemudian video ini diedit, ditambah dengan kegiatan joget-joget dangdutan, ada gambar Camat, Polri, TNI," terang Awi, dilansir dari CNN Indonesia. "Sehingga, video ini sangat tendensius karena mencampurkan (video) imbauan dengan anggota joget-joget seakan anggota melanggar."


Kendati demikian, Awi tak menampik pula bila polisi di Pasuruan sudah melanggar soal kepatuhan pelaksanaan protokol COVID-19. Sebab para aparat memang benar menggelar panggung hiburan di tengah pandemi.

Saat ini Propam Polda Jawa Timur pun sudah dikerahkan untuk mendalami dan memeriksa kasus tersebut. "Untuk yang terlibat Kasat Lantas lama dan baru telah diperiksa Propam, tentunya nanti akan dilakukan penindakan seusai berat ringannya pelanggaran," jelas Awi.

Selain itu, sebuah video serupa dari Grobogan, Jawa Tengah juga sempat menjadi pembicaraan masyarakat. Dalam video itu tampak polisi yang ikut berjoget di tengah hajatan yang digelar oleh masyarakat setempat.

Awi menyatakan kejadian yang sebenarnya adalah polisi mengizinkan warga menggelar hajatan namun tetap dengan berpedoman pada protokol kesehatan COVID-19. Namun video yang ada diedit kemudian disebarluaskan di media sosial.

Sempat viralnya video ini memang langsung memicu protes keras dari publik. Sebab kegiatan yang para aparat itu lakukan dianggap bertentangan dengan perilaku menjaga protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait