Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan positivity rate Indonesia saat ini di kisaran 16,11 persen. Padahal standar yang ditetapkan WHO adalah 5 persen.
- Elvariza Opita
- Selasa, 06 Oktober 2020 - 20:41 WIB
WowKeren - Indonesia kembali mencatatkan tambahan kasus sampai 4.056 pada Selasa (6/10). Dengan demikian total ada 311.176 pasien COVID-19 di Indonesia, dihitung sejak awal Maret 2020 silam.
Padahal sejak 2 hari lalu Indonesia sudah kembali ke "kepala 3" dari segi tambahan kasus positif. Dan tambahan kasus ini rupanya membuat positivity rate COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan.
Diungkap oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, tingkat kepositifan COVID-19 Indonesia saat ini mencapai 16,11 persen. Padahal positivity rate dunia adalah ada di kisaran 5 persen, sehingga sudah mencapai 3 kali lipat standar dunia.
"Hal yang menjadi tantangan adalah positivity rate atau tingkat positif di September," terang Wiku dalam konferensi persnya, Selasa (6/10). "Positivity rate di Indonesia mencapai 16,11 persen atau 3 kali lebih besar dari standar yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 5 persen."
Tingginya positivity rate ini yang menjadi pekerjaan berat sebab harus ditekan. Solusi untuk menurunkannya adalah dengan memperbanyak tes serta mendorong masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Saat ini Indonesia sendiri sudah berhasil mencapai 70,13 persen standar jumlah tes yang diterapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kita harus kejar terus sehingga benar-benar dapat mencapai 100 persen target dari WHO, yakni 267 ribu orang yang dites per minggu," tegas Wiku.
Pada kesempatan itu, Wiku menyatakan Indonesia saat ini berada di peringkat 19 dari 216 negara, dipantau dari segi jumlah kesembuhan COVID-19. Memang saat ini sudah ada 236.437 kasus sembuh COVID-19 dengan 3.844 di antaranya dikonfirmasi pada Selasa hari ini.
Sedangkan dari segi tingkat kematiannya pun masih tinggi, yakni di peringkat 104 dari 216 negara. Tingkat kematian Indonesia adalah 41 per 1 juta penduduk, sebuah angka yang berusaha terus diturunkan oleh pemerintah.
Mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dilaporkan ada 121 kasus meninggal pada Selasa hari ini. Dengan demikian, totalnya mencapai 11.374 jiwa, dengan 130-an di antaranya merupakan tenaga medis.
(wk/elva)
