Bikin Nyesek, Ini Curhatan Buruh Hamil Nekat Ikut Demo Tolak UU Ciptaker
Nasional

Cerita memprihatinkan seorang buruh wanita, nekat mengikuti aksi demonstrasi dalam keadaan hamil demi mendapat keadilan dengan menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

WowKeren - Sejumlah buruh di Serang, Banten telah melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (6/10). Dalam aksi demonstrasi ini, ada salah satu buruh wanita yang menceritakan alasannya nekat beramai-ramai melakukan unjuk rasa meski sedang hamil.

Dilansir CNNIndonesia, buruh ini bernama Rosiana Dewi. Kondisi tubuhnya yang tengah mengandung lima bulan sama sekali tidak menurunkan nyalinya untuk turun ke jalan bersama massa.

Meski demikian, Rosiana tetap berusaha menjaga kesehatannya dengan tidak memaksakan diri berpanas-panasan. Ia lebih banyak terlihat duduk di bawah pohon dan sesekali mengangkat tangannya sebagai simbol perlawanan atas pengesahan RUU Ciptaker.

Rosiana meminta DPR dan pemerintah mau meninjau ulang pengesahan UU yang dinilai merugikan para pekerja, khususnya kaum buruh. Ia turut menyoroti aturan bagi pekerja hamil dimana diperbolehkan cuti namun tidak dibayar. Ia hanya berharap jika aturan bisa kembali seperti biasa dimana cuti tetap dibayar.


Wanita usia 27 tahun ini menceritakan jika keluarganya mengalami kesulitan ekonomi lantaran suaminya hanya seorang buruh tani dan bekerja serabutan. Kebutuhan hidupnya dinilai akan semakin meningkat jika bayi yang dikandungnya lahir.

Rosiana lantas membeberkan bagaimana pekerjaannya selama ini sebagai seorang buruh. Ia mengaku sangat kelelahan saat bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu kualitas ekpor dalam keadaan hamil. Kondisi ini dinilai bisa semakin buruk akibat adanya aturan UU Ciptaker yang memperpanjang jam lembur.

”Inginnya mah kayak awal-awal aja, kayak biasa aja. Cuti tetap ada, gaji dibayarin,” ungkap Rosiana seperti dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (7/10). “Kan tahu sendiri bagaimana, kalau punya anak kan butuh banget, kalau hamil itu kan beda sama enggak hamil.”

”Perlu banget cuti itu, kalau enggak dibayar (gajinya), susah juga buat perekonomian (keluarga),” keluhnya. “Kalau cuti kan enggak dibayar gajinya, buat bulanannya kekurangan dong, buat beli susu anak apalagi. (Kerja sambil hamil) capek banget, tolong diperjuangkan juga lah.”

Tak sampai disitu, Rosiana membagikan pengalaman pribadinya yang mengalami keguguran hingga tiga kali akibat kelelahan bekerja dalam kondisi hamil. Ia bercerita jika saat ini merupakan kehamilan keempat bagi dirinya. Oleh sebab itu, ia benar-benar meminta pemerintah untuk memperhatikan nasib para buruh.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru