Kamala Harris Ogah Pakai Vaksin COVID-19 yang Direkomendasikan Trump
Getty Images
Dunia

Pernyataan tersebut diungkapkan Kamala Harris dalam debat cawapres melawan wapres Mike Pence yang berlangsung pada Rabu (7/10) malam waktu setempat di Salt Lake City, Utah.

WowKeren - Calon wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Senator Kamala Harris, dengan tegas mengatakan bahwa ia tak akan mengonsumsi vaksin virus corona (COVID-19) yang direkomendasikan oleh Presiden Donald Trump. Pernyataan tersebut ia ungkapkan dalam debat cawapres melawan wapres Mike Pence yang berlangsung pada Rabu (7/10) malam waktu setempat di Salt Lake City, Utah.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut lantaran Harris menilai jika Trump dan pemerintahan AS telah gagal menangani pandemi COVOD-19. Tak hanya itu, Kamala Harris bahkan mengklaim kalau ia lebih mempercayai pakar medis Dr. Anthony Fauci dibandingkan Trump.

"Jika ahli kesehatan masyarakat, jika Dr. (Anthony) Fauci mengatakan kepada kami bahwa kami harus menggunakannya (vaksin), saya akan menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerimanya, tentu saja," tuturnya, sebagaimana dilansir dari CBS News pada Jumat (9/10).

"Tetapi jika Donald Trump mengatakan kepada kami bahwa kami harus menggunakannya, saya tidak akan menerimanya," lanjut Senator California tersebut.

Pada kesempatan itu, Harris juga menyebut Wakil Presiden Mike Pence selaku kepala satuan tugas COVID-19 pemerintahan Trump, telah gagal mengungkapkan informasi penting kepada warga AS pada hari-hari awal pandemi. Ia menyebut Trump sengaja menyembunyikan informasi virus COVID-19 sejak 28 Januari lalu tapi tak memberitahukan kepada publik.


"Faktanya, pada 28 Januari, orang-orang terpapar virus lewat udara, tapi Trump tidak memberitahukannya (kepada masyarakat AS), karena ini menyebar lewat udara," kata Harris.

"Rakyat Amerika telah menyaksikan apa kegagalan terbesar dari setiap pemerintahan presidensial dalam sejarah negara kita. Mereka tahu apa yang terjadi, dan mereka tidak memberi tahu Anda," sindirnya.

Harris juga menuding Trump juga tidak menginstruksikan rakyat AS untuk meminimalisir penyebaran virus seperti mengimbau untuk mengenakan masker. Senator California tersebut juga mengatakan dari 39 negara bagian dan sembilan catatan negara, ada lebih dari 7 juta orang terinfeksi virus.

Calon wakil presiden keturunan India ini lantas menyebut penanganan Trump terhadap pandemi COVID-19 akan berbeda dengan rencana Joe Biden dalam menerapkan strategi pencegahan virus secara nasional. Dia menyebut Biden akan memberikan vaksin gratis untuk semua orang dan menggencarkan tes virus.

Terlepas dari hal tersebut, AS saat ini masih menjadi negara dengan jumlah infeksi corona terbanyak di dunia, dengan lebih dari 7 juta kasus. Sementara angka kematian akibat virus tersebut di Negeri Paman Sam lebih dari 216 ribu jiwa.

Sedangkan di seluruh dunia, virus corona telah menginfeksi lebih dari 36,7 juta orang dengan 1,066,819 angka kematian. Jumlah pasien sembuh telah melampaui 27,6 jiwa, dan kasus aktif yang ditangani sampai saat ini berjumlah 8,013,975 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru