Sebagai artis yang juga memiliki bisnis, Ruben Onsu pun ditanya soal UU Cipta Kerja. Ia lantas membeberkan bagaimana dirinya memberikan hak untuk para karyawannya.
- Lailatul Maghfiroh
- Jumat, 09 Oktober 2020 - 11:08 WIB
WowKeren - Masyarakat kini tengah diramaikan soal UU Cipta Kerja. Lantas sebagai artis yang juga memiliki bisnis, Ruben Onsu pun turut buka suara untuk menyampaikan pendapatnya.
Menurut Ruben, ia selalu mengutamakan kesejahteraan karyawannya sebelum UU Cipta Kerja itu disahkan. Suami Sarwendah ini lantas menjabarkan beberapa hal yang telah ia lakukan untuk karyawannya.
Salah satunya dengan mengupayakan adanya asuransi BPJS dan asuransi swasta. Hal itu dirasa Ruben sangat perlu sebagai bentuk kepeduliannya terhadap para karyawannya.
"Sebelum ada ini yang sudah saya lakukan ya, jadi saya tidak membahas tentang hal yang sekarang ini," ujar Ruben seperti dilansir dari kanal YouTube Sambel Lalap (8/10). "Tapi yang saya lakukan sebelum adanya ini adalah kan kayak asuransi ya. Asuransi dari perusahaan kan wajib BPJS ya, tapi kalau di perusahaan saya itu bukan BPJS saja tapi saya tambahin dengan asuransi swasta."
Tak hanya itu, Ruben juga menjabarkan soal hak cuti karyawan. Ruben mengaku bahwa ia akan membayar karyawan yang tidak mengambil jatah cutinya. Sehingga waktu lembur karyawan ada hitungannya sendiri.
"Yang cutinya kalau mereka tidak ambil itu kita bayar," ungkap Ruben. "Kan ada karyawan yang gak ambil cuti kan mereka maunya kerja terus. Nah karena mereka gak ambil cuti jadi cutinya kita bayar."
Ditanya mengenai UU Cipta Kerja, Ruben mengaku masih enggan untuk memberikan komentar. Namun sejatinya ia akan selalu berusaha memanusiakan manusia secara logis.
"Jadi kalau saya melihatnya ini rancu sebenarnya jadi ya gue kalau dibilang perusahaan gue bukan perusahaan juga gak papa lah gitu," pungkas Ruben. "Cuma bagaimana cara saya memanusiakan manusia ya dengan cara gitu ya masuk logika lah gitu."
Meski begitu, Ruben memilih mengikuti keputusan pemerintah. Dengan harapan keputusan yang diambil oleh pemerintah bisa seimbang untuk kepentingan rakyat.
(wk/lail)
