Obat COVID-19 Trump Disebut Dari Jaringan Janin Aborsi, Benarkah?
Dunia

Waduh, obat COVID-19 yang dipakai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat positif terinfeksi virus corona diisukan terbuat dari jaringan janin aborsi. Benarkah?

WowKeren - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 2 Oktober lalu. Meski sekarang sudah sembuh, namun Trump sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan atas infeksi COVID-19.

Dilansir dari ABCNews, Trump mendapatkan obat yang masih dalam tahap percobaan. Pengobatan yang diterima Trump ini adalah koktail antibodi yang merupakan eksperimental dari Regeneron. Semakin mengejutkan, koktail antibodi yang digunakan Trump tersebut banyak disebut berasal dari sel jaringan janin manusia yang diaborsi.

Hal itu langsung membuat Trump kembali menjadi sasaran kritik dari sejumlah ahli kesehatan. Pasalnya, ia selama ini selalu vokal menolak penelitian mengenai jaringan janin. Namun, Trump justru menggunakan teknik pengobatan yang selama ini selalu dibatasi oleh pemerintahannya.

”Presiden Trump telah menjadi lawan vokal penelitian jaringan janin dan dia menggunakannya,” kritik anggota Dewan Penasihat Etika Penelitian Jaringan Janin Manusia Institut Kesehatan di University of California, Lawrence Goldstein. “Saya hanya berpikir itu sangat munafik.”

Koktail Regeneron selama ini dikembangkan menggunakan sel tikus dan hamster. Namun, efektivitas kemampuan antibodi dalam menetralkan virus ini kemudian diuji menggunakan garis sel yang berasal dari janin yang diaborsi pada 1970-an.


Pihak Regeneron lantas membenarkan dan menjelaskan mengenai koktail antibodi yang diterima Trump. Pengobatan itu disebut Regeneron sepenuhnya bergantung pada jaringan janin.

Lebih lanjut sel-sel yang digunakan untuk membuat koktail antibodi telah seperti jaringan janin memang telah didapatkan sejak waktu lama. Garis 293T yang dipakai membelah diri dan tumbuh dalam kultur yang dilakukan beberapa dekade.

Tak sampai disitu, Pihak Regeneron menegaskan jika jaringan tersebut memang ditujukan dalam penelitian ilmiah meskipun berasal dari jaringan janin. “Sel ini dianggap bukan sel induk dan merupakan alat yang umum dan banyak tersebar luas di laboratorium penelitian,” kata Juru Bicara Regeneron.

Dilansir dari WGNTV, koktail antibodi dari Regeneron sendiri dinilai cukup menjanjikan untuk pengobatan COVID-19. Terlebih, koktail antibodi ini dapat mengurangi tingkat virus di dalam tubuh dan memperpendek masa rawat inap jika diberikan awal periode infeksi. Food and Drug Administration (BPOM AS) juga telah merestui penggunaan obat ini untuk situasi darurat.

”Ini mengandung dua antibodi yang disebut antibodi penetral dan pada dasarnya mereka menempel pada protein dalam virus yang membuat virus menjadi kurang aktif,” kata Dr Sharon Welbel dari Cook County Health. “Kurang mampu menghindari pengobatan.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru