Raline Shah bercerita secara blak-blakan banyak hal terjadi di dalam hidupnya selama pandemi virus corona. Ia mengaku semakin dekat dengan Tuhan berkat bantuan sosok ini.
- Ruth Meliana
- Minggu, 11 Oktober 2020 - 19:32 WIB
WowKeren - Artis cantik Raline Shah baru-baru ini menceritakan jika banyak hal terjadi di dalam hidupnya selama pandemi virus corona. Ia juga turut berbicara tentang makna kehidupan dan bagaimana dirinya merasa tidak baik-baik saja.
Tak sampai disitu, pemeran film “Surga Yang Tak Dirindukan” ini juga mengaku dirinya semakin dekat dengan Tuhan. Kedekatan ini semakin terjalin setelah Raline mulai tersadar perlu banyak memperbaiki bagian hidupnya yang menurutnya salah.
Pengakuan ini diungkapkan Raline kepada Daniel Mananta dalam sebuah video yang diunggah dalam akun YouTube Daniel Mananta Network. Dalam percakapan ini, wanita usia 35 tahun ini berbicara dengan serius mengenai perjuangannya menempuh pendidikan di luar negeri hingga perasaannya yang kacau.
”Ketika pandemi corona terjadi, aku merasa tidak baik-baik saja,” ungkap Raline seperti dikutip dari akun YouTube Daniel Mananta Network, Minggu (11/10). “Aku melewati banyak hal dari tahun lalu ke tahun ini, maksudnya pindah ke LA dan sebagainya kan aku pindah sendiri dengan budget aku sendiri.”
”Itu kan stres semua ya, kita pindah ke negara lain, dan niatnya hanya bekerja sih,” sambungnya. “Bukan kerja, sekolah malah, sekolah akting. Terus aku baru nyadar, gila aku lonely (kesepian) banget gitu. Lonely banget.”
Raline semakin merasa frustasi saat teman-temannya juga kurang perhatian dan hanya datang saat memiliki masalah saja. Hal ini membuatnya semakin merasakan kesepian yang mendalam saat merantau ke Negeri Paman Sam.
”Semua teman hanya nelepon hanya karena ada masalah, nggak pernah ada yang nanya, ‘How are you’,” cerita Raline. “Bahkan teman baik aku yang pindah sama aku ke LA selalu kayak, ketika aku melakukan sesuatu, (dia selalu bilang) lo kenapa deh?”
”Aku jadi kayak mikir, punya teman kok malah nanya kayak gitu bukannya ngasih tahu Raline begini lho lebih baik ngelakuinnya,” lanjutnya. “Kenapa pola ini terus berulang (dalam hidup gue).”
Raline lantas mengaku ke Daniel jika dirinya mengalami titik balik dalam hidup saat mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika. Ia juga semakin percaya jika dirinya membutuhkan ketenangan batin sehingga memutuskan untuk menyendiri ke Bali untuk beberapa waktu lama.
Dalam momen-momen hidupnya yang tak menentu, Raline kemudian melakukan konsultasi dengan seorang mentor yang juga guru spiritual. Berkat sosok mentor yang juga merangkap menjadi ahli psikologi, ia mulai lebih dekat dengan Tuhan dan agama Islam.
”Mentor aku ini seorang yang sangat spiritual,” kata wanita kelahiran Jakarta ini. “Ngajarin aku banyak tentang Alquran, tentang Islam, jati diri seorang manusia, tentang soul, tentang spirit.”
Namun, kondisi Raline menjadi terpukul setelah dirinya mendapat kabar jika guru spiritualnya meninggal dunia. Ia kemudian berusaha untuk bangkit dan melakukan berbagai terapi yang telah diajarkan oleh mendiang mentornya tersebut.
”Dia meninggal, the next day aku langsung ikut silence meditation di Bali. Dan aku tuh, baru nyadar kayak, aku ikut itu karena aku tahu berapa minggu itu pasti aku akan sedih dan aku nggak mau ART dan semua ngelihat aku sedih,” kenang Raline. “Jadi aku pergi ke sana dan selama masa hening itu, gimana kita nggak bisa main HP, nggak boleh baca, jadi selama meditasi itu lumayan sih aku banyak dapat pesan dari Tuhan.”
”Tentang siapa aku, apa yang harus aku lakukan untuk biar hidup aku lebih teratur saja, karena aku sudah melenceng jauh banget. Memenuhi kebutuhan society,” sambungnya. “Dan ini yang aku mau bilang, aku pelajari itu, ada harapan-harapan dari masyarakat yang mereka taruh ke kita, tapi di saat yang sama juga ada harapan-harapan yang lebih baik dari Allah yang sangat indah dan hanya untuk kamu.”
(wk/lian)
