Muncul Klaster COVID-19 Baru 'Tilik' di Boyolali
Nasional

Sembilan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19). Temuan tersebut usai dilakukan penelusuran kontak erat dari klaster 'tilik' atau jenguk orang sakit.

WowKeren - Sembilan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19). Hasil temuan ini merupakan kumulatif sementara dari penelusuran kontak erat yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali terhadap klaster warga 'tilik' atau jenguk orang sakit.

Dari sembilan orang, delapannya dinyatakan terinfeksi COVID-19 dengan status tanpa gejala atau OTG, sedangkan seorang yang lain harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang karena bergejala.

"Dinamain klaster orang sakit, klaster tilik, karena ada pelaku perjalanan dari luar kota pulang ke desa," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina dilansir CNNIndonesia, Selasa (13/10). "Seorang itu umurnya sudah 60-an lebih dan sakit di rumah, terus dijenguk puluhan orang."

Ratri mengatakan salah seorang warga tersebut memiliki riwayat menahun sakit TBC. Namun saat dirujuk ke Rumah Sakit setempat, warga tersebut dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 berdasarkan hasil rapid dan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau swab.


Dari temuan tersebut, pihaknya langsung melakukan penelusuran kontak erat kepada 26 orang yang diketahui sempat tilik atau menjenguk warga sakit tersebut. Setelah itu, diketahui sebanyak delapan orang positif virus corona. "Dari 26 orang yang dilacak, delapan positif COVID-19, dan sisanya negatif," katanya.

Lebih lanjut, delapan orang OTG itu kemudian diwajibkan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat dari Puskesmas setempat. Selain itu, Dinkes Boyolali juga melanjutkan upaya penelusuran kontak dari delapan warga positif COVID-19 ini. "Jadi dari pihak yang delapan positif COVID-19 itu dilacak lagi ada belasan orang, sudah di-swab tapi hasilnya belum keluar," jelasnya.

Sementara itu, terkait klaster baru ini, Ratri mengaku akan mewaspadai dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Sebab, Kabupaten Boyolali saat ini masih berfokus pada klaster keluarga.

Menurut data perkembangan kasus positif di Kabupaten Boyolali per Senin (12/10) menunjukkan sebanyak 955 orang positif terkonfirmasi virus corona. Dari jumlah itu, 123 orang masih menjalani proses perawatan di RS, sedangkan 70 orang lainnya isolasi mandiri. Kemudian sebanyak 727 orang telah sembuh, sementara 35 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait