Tekan Penyebaran COVID-19, Ridwan Kamil Wajibkan Kafe-Kantor di Depok Pakai QR Code
Nasional

Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Ridwan Kamil, mewajibkan kafe, restoran, perkantoran, dan tempat publik lainnya, mencatat pengunjung dengan menggunakan QR code untuk pelacakan kontak.

WowKeren - Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya meningkatkan rasio pelacakan kontak. Pelacakan kontak tersebut difokuskan terutama di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi.

"Kekurangan di Bodebek adalah pelacakan kontak. Saat ini rasio pelacakan kontak di Bodebek masih di bawah standar," kata Ketua Komite Kebijakan Jabar Ridwan Kamil usai menghadiri rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan kepala daerah se-Jabodetabek via konferensi video di Kantor Wali Kota Depok, Selasa (13/10). "Idealnya, 1 banding 30 orang."

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu mengatakan pelacakan kontak amat penting dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 sekaligus mencegah ledakan jumlah kasus baru. Untuk meningkatkan rasio pelacakan kontak, pihaknya akan berinovasi.

Salah satunya mewajibkan kafe, restoran, perkantoran, dan tempat publik lainnya, mencatat pengunjung dengan menggunakan QR code. Nantinya, pengunjung harus memindai QR code yang disediakan pengelola gedung maupun tempat publik lainnya.


"Salah satu inovasi yang lagi disiapkan adalah setiap kafe, restoran, dan kantor itu harus ada kertas yang ada QR code," ujarnya. "Jadi setiap yang datang harus memindai seperti absen."

Dengan adanya QR code, apabila nantinya ada kasus terkonfirmasi positif COVID-19, maka yang dalam satu waktu pernah datang ke gedung itu ketahuan oleh sistem karena tercatat. Emil pun meminta Kota Depok menjadi daerah pertama yang menerapkan inovasi tersebut.

Kota Depok sendiri secara umum menyumbang kasus harian terbanyak di Jabar. "Inilah cara yang akan kami terapkan mungkin dalam dua minggu ke depan. Kami minta Kota Depok jadi salah satu daerah pertama yang menerapkan itu," katanya.

Sementara itu, hingga kini Jawa Barat telah mencatat 28.087 kasus COVID-19. Dengan angka kematian sebanyak 539 dan pasien sembuh ada 18.269 orang.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait