Warga India Tewas Gara-Gara Berpuasa untuk Kesembuhan Trump dari COVID-19
SerbaSerbi

Warga India tersebut pantang makan dan minum menyusul berita Trump terinfeksi virus corona pada awal bulan ini. Ia baru berbuka puasa setelah mengetahui kondisi Trump membaik.

WowKeren - Seorang warga India meninggal setelah berpuasa untuk kesembuhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Bussa Krishna Raju, yang mengubah namanya menjadi Trump Kriss, telah pantang makan dan minum menyusul berita Trump terinfeksi virus corona (COVID-19) pada awal bulan ini.

Kriss akhirnya baru berbuka puasa pada Sabtu (10/10) lalu setelah mengetahui kondisi Trump membaik. Namun ia pingsan keesokan harinya saat minum teh, dan kemudian dinyatakan meninggal. "Kematian Trump Kriss adalah berita di daerah ini," kata wartawan lokal.

"Dia dulu menyembah Trump dan, karena pengabdiannya kepada pemimpin AS, dia mengubah namanya menjadi Trump Kriss dari Bussa Krishna Raju," lanjut wartawan tersebut.

Trump Kriss berusia 32 tahun ketika meninggal. Kerabatnya mengatakan penyebabnya ialah serangan jantung. "Dia sangat terganggu selama lima hari sehingga dia berhenti makan," ujar Bukka Vijay Kumar selaku sepupu Kriss.


Kumar menceritakan Kriss keluar dari kamarnya hanya ketika mendengar kondisi Trump telah pulih. Kumar kaget saat mendapati Kriss terkena serangan jantung sebab Kriss tidak memiliki riwayat kesehatan apapun. "Kami percaya bahwa dia meninggal karena kelelahan akibat puasa," lanjutnya.

Di sisi lain, ahli kesehatan Loveleen Mangla mengatakan tubuh normal dapat menahan lapar selama 30 hari. Mangla menduga Kriss meninggal karena sakit jantung. "Penyakit itu pasti sudah lama bersarang, dan tidak ada yang melihatnya," sebut Mangla.

Perjalanan Raju untuk menjadi Trump Kriss dimulai pada 2016 setelah kemenangan pemilihan Trump. Suatu hari sekitar empat tahun lalu, Trump datang ke mimpi Raju hingga pria India itu memutuskan menyembahnya. Bahkan Kriss membuat patung Trump pribadinya.

Di sisi lain, Presiden Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump terinfeksi COVID-19 pada 2 Oktober lalu. Pada 5 Oktober, Trump sudah kembali ke Gedung Putih dan bekerja lagi di Ruang Oval pada 7 September. Trump kemudian dinyatakan sembuh dari COVID-19 dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (13/10).

"Merespons pertanyaan Anda tentang tes COVID-19 terbaru Presiden, saya dapat mengumumkan kepada Anda bahwa ia telah dites negatif dalam beberapa hari berturut-turut," ujar dokter kepresidenan AS Sean Conley dalam pernyataannya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru