Sektor Ini Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia Usai Dihantam Corona, Apa Itu?
Nasional

Indonesia diproyeksikan masuk jurang resesi di Kuartal III-2020 dengan nilai ambles sampai minus 2,9 persen. Namun sektor ini bisa menjadi penyelamat ekonomi Indonesia.

WowKeren - Perekonomian Indonesia saat ini sedang dibuat porak-poranda oleh wabah virus Corona. Namun pakar ekonomi meyakini bahwa situasi itu bisa dengan cepat diatasi, bahkan jauh lebih mudah bangkit ketimbang negara-negara lain seperti Singapura.

Hal ini seperti disampaikan oleh Managing Partner McKinsey & Company Indonesia, Phillia Wibowo. Menurut Philiia, hal ini disebabkan karena perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan sektor ini cenderung lebih cepat pulih dibandingkan bidang lain.

"Karena ekonomi kita tidak terlalu banyak bergantung, misal tourism. Ekonomi kita bergantung domestic consumption," jelas Phillia dalam laporannya secara virtual, Rabu (21/10).

Pernyataan Phillia ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Kuartal II-2020. Di sana disebutkan bahwa konsumsi rumah tangga mengambil porsi sampai 57,85 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.


Sehingga untuk bisa segera memulihkan ekonomi Indonesia ditentukan oleh berbagai sentimen positif yang dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga. "Bergantung dengan animo positif masyarakat. Bukan berarti kita lebih baik dari negara lain ya," terang Phillia, dilansir dari Kompas.

Indonesia saat ini memang dihadapkan dengan situasi buruk dari segi perekonomiannya. Seperti negara lain, Indonesia pun diperkirakan akan memasuki jurang resesi karena proyeksi ekonomi Kuartal III-2020 juga negatif seperti Kuartal II.

Hanya saja Kementerian Keuangan memastikan bahwa resesi ekonomi yang dialami Indonesia tidak akan sedalam negara lain. Menurut Kemenkeu, negara yang akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam adalah India sampai level minus 24 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, menyatakan ekonomi Indonesia kemungkinan akan terkontraksi sebesar minus 2,9 persen sampai minus 1 persen. Proyeksi ini jauh lebih baik ketimbang negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia yang terkontraksi sampai minus 4,5 persen di Kuartal III-2020. Contoh lain misalnya Filipina di level minus 6,3 persen dan Singapura di level minus 6 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait