Kasus Langka! Wanita Ini Dirawat 196 Hari Karena Kena Corona, Begini Kesaksiannya
NIAID-RML
Dunia

Kasus langka dialami oleh seorang ibu berusia 67 tahun. Ia harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga 196 hari akibat terinfeksi virus corona. Bagaimana kisahnya?

WowKeren - Kasus langka terkait infeksi virus corona baru-baru ini dialami oleh seorang ibu asal Michigan, Amerika Serikat (AS) yang bernama Deanna Hair. Ibu berusia 67 tahun ini harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 196 hari lamanya akibat terinfeksi COVID-19.

Dilansir dari NBC News, kasus yang menimpa Hair membuatnya menjadi salah satu pasien terlama yang harus dirawat di rumah sakit akibat virus corona. Beruntung, Hair akhirnya dinyatakan sembuh dan dapat selamat dari virus yang telah menewaskan lebih dari 1,1 juta orang di dunia.

Hair menceritakan pengalaman mengerikan tersebut saat menjalani perawatan di rumah sakit hingga 196 hari. Ia mengaku hal tersebut telah mengubah hidupnya. Apalagi, ia harus memakai ventilator di awal perawatan hingga akhirnya pulih dan menjalani rehabilitasi.

”Itu benar-benar mengubah hidup saya,” ungkap Hair seperti dikutip dari NBC News, Senin (19/10). “Keseluruhan proses, mulai dari merasa sakit dan pergi ke rumah sakit hingga pemulihan dan rehabilitasi menggunakan ventilator, semuanya begitu menguras tenaga.”

Hair lantas menceritakan awal mula dirinya terinfeksi COVID-19. Ia pertama mengalami gejala virus corona setelah kembali dari California bersama dengan suaminya, Ken Hair pada pertengahan Maret 2020.

Hair dan suaminya kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada tanggal 31 Maret. Berbeda dengan sang suami yang hanya mengalami gejala ringan, Hair justru merasakan gejala berat dari demam, batuk, dan muntah.

Hair kemudian dilarikan ke rumah sakit Michigan Medicine tiga hari sesudah dinyakan positif virus corona. Hasil pemeriksaan menemukan jika Hair rupanya menderita kolitis iskemik atau radang usus besar.


Hal tersebut membuat sang dokter terpaksa mengambil usus besar Hair untuk menyelamatkan nyawanya. “Kondisi ini disebabkan oleh aliran darah yang berkurang ke usus besar dan untuk Deanna, ahli bedah harus mengambil usus besarnya,” kata dokter ahli paru yang menangani Hair, Philip Choi.

Choi yang juga telah membaca berbagai penelitian seputar virus corona menyebut jika pasien COVID-19 dalam kondisi kritis dapat mengalami pembekuan pada pembuluh darah besar. Ia lantas mencurigai kondisi Hair yang kritis berkaitan dengan peradangan dan infeksi virus corona.

Dokter berusaha menyelamatkan nyawa Hair dengan memasang ventilator dan membiusnya selama dua setengah bulan. Selama perawatan, Hair juga menderita beberapa infeksi di dada dan perutnya. Ia bahkan sempat didiagnosis dengan sepsis hingga gagal ginjal.

Beruntung pada bulan Juni, Deanna dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani tes dua kali berturut-turut. Ia kemudian dipindahkan dari unit perawatan intensif virus corona khusus ke unit biasa. Kondisinya yang terus membaik membuatnya kembali dipindahkan dari ruang ICU ke kamar perawatan biasa.

Selanjutnya Hair terus berjuang untuk pulih dengan melakukan rehabilitasi rawat inap. Setelah 196 hari lamanya dirawat, sang dokter akhirnya memutuskan bahwa Hair cukup kuat untuk pulang. Hair sendiri kini terus mengingatkan orang lain untuk mencegah virus corona sekuat tenaga akibat dampaknya yang mengerikan.

”Ketika saya berjuang untuk hidup saya, keluarga saya ada di sana setiap hari mendukung saya,” ungkap Hair. “Itu adalah dedikasi dan cinta, memiliki seseorang yang menyemangati saya, secara virtual atau fisik, dan memegang tangan saya ketika saya dalam kondisi terburuk.”

”Corona adalah virus mematikan yang membunuh,” sambungnya. “Anda tidak boleh meremehkannya, Anda harus berhati-hati, memakai masker, mencuci tangan, mempraktikkan jaga jarak lalu menjaga dirimu dan orang yang kamu cintai.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru