Jangan Asal Pulang Kampung, Ini Pesan BNPB Untuk Libur Panjang Akhir Oktober
Nasional

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Doni Monardo telah mempersiapkan berbagai upaya agar long weekend pekan depan tak memunculkan lonjakan kasus corona.

WowKeren - Akhir bulan Oktober akan menjadi long weekend bagi sejumlah orang di Tanah Air. Demi mencegah munculnya lonjakan kasus COVID-19 Pemerintah dan Satgas Penanganan COVID-19 melakukan berbagai upaya.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan jangan sampai cuti panjang ini menimbulkan masalah baru. Adapun upaya yang disiapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah membuat edaran pada Gubernur untuk mengelola dan mengendalikan tempat wisata yang menjadi pusat keramaian.

Kerjasama ini juga melibatkan dunia usaha, seperti pemilik hotel, restoran, dan pengelola tempat wisata untuk menaati arahan Pemda. Nantinya kapasitas tempat wisata tidak boleh lebih dari 50%. "Yang terpenting adalah masyarakat tetap patuh protokol kesehatan saat liburan yakni menjaga jarak dan menghidnari kerumunan, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun (3M)," kata Doni, Rabu (21/10).

Ia mengakui jika pihaknya kurang sigap dalam mengantisipasi libur panjang pada bulan Agustus lalu. Sehingga membuat kasus COVID-19 melonjak hingga rumah sakit penuh.

Selain itu, ia memperingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan memilih tempat wisata atau restoran yang menerapkan protokol kesehatan dengan baik, untuk menghidnari penularan.


"Makanya Presiden Jokowi juga mengatakan jangan sampai liburan panjang ini justru menambahkan masalah baru buat kita," tambahnya. "Kita sudah bekerja keras 7 bulan terakhir."

Di beberapa kabupaten pun menurut Doni ada beberapa kabupaten yang menyusun aturan standar dan mengontrol restoran dan hotel dalam menerapkan protokol kesehatan. Restoran dan hotel ini kemudian diberikan tanda mana yang sudah memenuhi protokol kesehatan Kemenkes dam mana yang belum. Masyarakat juga dihimbau mengunjungi tempat yang sudah melalui proses sertifikasi, internal dari kabupaten /kota.

"Ini sangat membantu masyarakat memilih tempat yang paling aman, semuanya akan tahu mana restoran hotel yang menerapkan dan mengabaikan protokol kesehatan," paparnya. "Pengelola yang mengabaikan protoko kesehatan lebih baik jangan kita kunjungi, karena risiko penularannya tinggi, saya memebrikan apresiasi PHRI, dan relawan ketika liburan pajang mereka tetap mengingatkan masyarakat."

Satgas sendiri memperkirakan puncak keramaian tertinggi terjadi di Jawa Barat seperti Bandung, Puncak dan wilayah di sekitar Banten. Menurutnya hal ini wajar karena penduduk Jakarta biasanya mencari hiburan yang bersifat alam di tengah kondisi ini.

Yang perlu diantisipasi adalah informasi dari BMKG, karena berada di alam terbuka sangat rawan di musim penghujan. Apalagi ada daerah yang berpotensi banjir bandang ataupun tanah longsor. "Kami minta daerah untuk melakukan banyak hal terutama kesiapsiagaan," katanya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru