Terungkap, Wanita Berisiko Tinggi Kena ‘Long Covid’ Daripada Pria
Rawpixel/Jira
Health

Penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris menemukan fakta jika wanita lebih berisiko tinggi mengalami gejala long covid daripada pria. Ini penjelasan dari peneliti.

WowKeren - Fenomena long covid dilaporkan telah dialami oleh sebagian pasien virus corona. Long covid merupakan gejala virus corona yang berlangsung lama dan tidak hilang meskipun pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Penelitian dari King's College London baru-baru ini menemukan fakta baru seputar long covid. Rupanya gejala panjang virus corona tersebut lebih berisiko tinggi dialami oleh wanita daripada pria.

Salah satu perancang penelitian ini, Dr Claires Steves menjelaskan jika data awal menunjukkan jika pria jauh lebih berisiko menderita penyakit parah dan meninggal akibat virus corona daripada wanita. Namun, wanita justru lebih berisiko mengalami long covid ketimbang pria.

Steves membeberkan faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena long covid adalah usia. Ia menyebut orang dengan usia di atas 50 tahun, memiliki berat badan yang tinggi ataupun menderita asma dapat berisiko tinggi terkena long covid.


Tak hanya itu, orang yang mengalami gejala lebih dari batuk saat terinfeksi virus corona juga berisiko mengalami long covid. “Memiliki lebih dari 5 gejala yang berbeda pada minggu pertama salah satu faktor risiko utama Long COVID-19,” jelas Dr Steves seperti dilansir dari The Sun, Kamis (22/10).

Sementara itu, peneliti utama studi ini, Tim Spector menjelaskan jika penemuan tersebut didapatkan dari aplikasi Covid Symptom Study. Aplikasi tersebut saat ini telah digunakan oleh lebih dari 4,3 juta orang Inggris untuk memantau penyebaran virus corona.

”Kami menggunakan data klinis lebih dari 4 juta orang yang mengunduh aplikasi Studi Gejala Covid oleh ZOE dan KCL,” kata Tim Spector. “Kami memiliki wawasan unik tentang masalah jangka panjang yang diderita oleh pasien virus corona Covid-19 yang tidak pergi ke rumah sakit.”

Hasil studi ini menunjukkan 1 dari 10 pasien masih memiliki gejala virus corona dalam sebulan waktu sebulan. Lalu sekitar 1 dari 50 masih menderita gejala COVID-19 setelah 3 bulan.

Mereka juga mengalami berbagai macam jenis gejala, bahkan mencapai 20 gejala berbeda. Hasil penemuan ini kemudian dipublikasikan secara online oleh para peneliti.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait